Kisah pilu Nurjaya asal Lombok Tengah, hidup sebatang kara setelah ditinggal orang tua sejak kecil

kicknews.today – Kisah hidup seorang remaja bernama Nurjaya, asal di Desa Tanak Rarang, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah mengiris hati. Remaja 17 tahun ini harus menjalani hidup penuh perjuangan.

Mirisnya, Nurjaya hanya tinggal sebatang kara. Ibunya meninggal sejak ia masih kecil. Sedangkan ayahnya menikah lagi dan entah kemana. Begitupun sanak saudara dari orang tuanya tak tahu dimana.

Remaja kelahiran 5 Juli 2005 ini, kini masih duduk di bangku kelas 1 SMK Nurul Qolbi Setanggor. Syukurnya, ia mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), untuk membiayai sekolahnya. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari hanya dari belas kasih tetangga.

Setiap hari, ia harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer ke sekolah. Meski begitu, ia tidak pernah mengeluh. Nurjaya ingin fokus belajar dan mendalami ilmu agama. Sebab, dia sangat ingin  menjadi seorang yang ahli agama (ustadz).

Banyak yang menaruh prihatin dan iba dengan kondisi hidupnya. Tidak sedikit warga sekitar memberikan imbalan pada anak yatim itu.

Tetangga Nurjaya, Tasarudin mengaku sangat prihatin dengan kondisi hidup Nurjaya. Hidup tanpa kasih sayang orang tua tentu sangat berat bagi anak seusianya.

“Sesekali saya mengantarkan makanan dan memberikan tempat untuk menginap, tapi Nurjana mengaku lebih nyaman tinggal di rumahnya yang hampir ambruk itu,” katanya ketika diwawancarai Minggu (12/3).

Tasarudin berharap akan banyak warga membantu kehidupannya saat ini. Terlebih pemerintah bisa hadir memberikan bantuan untuk Nurjaya, agar mendapat kehidupan yang lebih layak. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI