Kisah Herman, pria 55 tahun di Lombok Barat naik haji dari hasil kuli batu bata

kicknews.today – Bapak Herman, 55 tahun pekerja kuli pembuat bata merah asal Kuripan Lombok Barat terdaftar sebagai calon jamaah haji (CJH) tahun 2023. Herman dipastikan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 8 Juni mendatang.

Dengan segala keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangat Herman untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji. Ia mengaku, mulai mendaftar haji sejak 2011.

Herman sebenarnya sudah diberangkatkan sejak 2019. Karena kendala pandemi akhirnya tertunda. Tahun ini, ia mendapat giliran. Kebetulan permintaan kuota jamaah haji Lombok Barat cukup banyak, meski biaya ongkos naik.

Menjadi calon jamaah haji, Herman terus kerja keras. Apalagi setiap bulan ia harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk setor haji.

“Untuk melunasi pembayaran haji, itu hasil tabungan. Ada juga dibantu sama anak-anak untuk biaya ongkos haji,” katanya.

Selama ini, Herman hanya bekerja sebagai kuli pembuat batu bata milik seorang pengusaha. Ia hanya mendapat persentase dari hasil penjualan batu bata. Pendapatan tergantung dari jumlah bata yang ia buat.

“Saya hanya sebagai pekerja yang digaji pemilik bata. Dari hasil itu saya sisipkan untuk tabung,” aku Herman saat di wawancarai kicknews.today, Minggu (28/5).

Pekerjaan sebagai kuli bata kata dia, sudah dilakoni puluhan tahun lalu atau setelah dirinya menikah. Membuat batu bata juga kata dia, tidak dilakukan setiap saat. Seperti saat musim hujan pembuatan batu bata dihentikan. Terkadang untuk menambah penghasilan sehari-hari ia nyambi jadi tukang ojek.

“Kalau dibilang cukup harus dicukupkan saja. Tapi, Alhamdulillah saya juga bisa menunaikan ibadah haji lewat batu bata ini,” katanya.

Dia menjelaskan, setiap seribu bata dibanderol Rp500 ribu. Dalam sebulan ia mampu membuat 5 ribu bata. Meski bata belum terjual, ia tetap mendapat upah dari pemiliknya.

“Mau laku atau tidak tetap dibayar, tergantung pesanan bos juga kalau lagi banyak orderan kita bisa dapat Rp3 juta per bulan,” akunya.

Selain dirinya, istrinya juga daftar haji pada tahun 2014 untuk menunaikan rukun islam kelima itu. Sebelum ia berharap bisa berangkat dengan istrinya, namun gagal karena ketentuan keberangkatan berdasarkan nomor porsi tentu.

“Kebetulan tahun 2014 kita ada sedikit rezeki, jadi saya daftar haji istri,” katanya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI