Ketika Belanda menamai kapal termegahnya SS Ampenan

Kapal Uap Belanda SS Ampenan

kicknews.today – Dibuat di galangan kapal di Rotterdam Belanda dan diluncurkan pada Januari 1951, kapal uap termegah pada masanya SS Ampenan melakukan perjalanan laut paling bersejarah yakni menuju bandar Ampenan di Lombok sebagai nama yang disematkan pada dirinya.

Koninklijke Rotterdamsche Lloyd (KRL), adalah perusahaan pelayaran yang memproduksi kapal SS Ampenan. Perusahaan pelayaran yang berbasis di Rotterdam yang beroperasi sejak tahun 1883 hingga 1970.

Kapal ini bertipe bridge-barge-campagne dengan 3 palka di depan dan 3 palka di belakang ruang mesin dan dibuat khusus untuk pengangkutan minyak nabati yang dilengkapi tangki dalam dengan kapasitas 4000 ton.

Dua tiang persegi yang tidak kokoh masing-masing dilengkapi dengan boot boom yang berat, masing-masing dengan kapasitas angkat 65 ton.

Sejarah berdirinya perusahaan yang membuat SS Ampenan itu berawal ketika pada 1839 Willem Ruys JDzn, pemilik kapal Rotterdam (1809-1889) berlayar dengan kapal layar di Hindia Belanda dan Timur Jauh. Sebagai hasil dari pembukaan Terusan Suez, putranya, Willem Ruys (1837-1901), memperluas perusahaan pada tahun 1872 dengan layanan kapal uap di Batavia. Pada tahun 1875, ia mendirikan Stoomboot Reederij ‘Rotterdamsche Lloyd’ yang namanya diubah menjadi Stoomvaart Maatschappij ‘Rotterdamsche Lloyd’ pada tahun 1881. Pada 1883 perusahaan ini menjadi perusahaan terbatas publik.

KRL memiliki beberapa kapal penumpang yang masyhur di masanya. Di antaranya Indrapoera (1926-1956), Baloeran (1930-1940), Dempo (1931-1944) dan Willem Ruys (1947-1964).

Indrapoera adalah salah satu kapal laut yang pernah berjaya membelah samudera, mengantar calon jemaah haji Indonesia ke tanah suci.

SS Ampenan adalah generasi terakhir masa kejayaan perusahaan KRL. Namun pada kali pertama diluncurkan, kapal uap SS Ampenan sedang berada di tengah minat yang besar terhadap kapal pengangkut turbin yang sedang dibangun untuk kepentingan Koninklijke Rotterdamsche Lloyd N.V.. Kapal ini dipamerkan di Parkkade selama lebih dari dua bulan, pada kesempatan pameran Ahoy. Alhasil, lebih dari 1,5 juta pengunjung diberi kesempatan untuk berkenalan dengan peralatan navigasi terbaru, termasuk radar yang sudah terpasang di anjungan.

Pada Juni 2014 lalu, Sembilan awak kapal SS Ampenan menggelar reuni di dua tempat, di Kota Rotterdam dan Vlaardingen, Holland Selatan, Belanda.

Kesembilan lelaki ini tak pernah berjumpa selama 46 tahun. Di tahun 1968, mereka melakukan perjalanan laut yang panjang dari Pelabuhan Rotterdam hingga Bandar Ampenan.

“Saya berumur 25 tahun ketika kami berada di Ampenan selama tujuh bulan. Sangat menyenangkan untuk mengingat kembali saat-saat itu,” kata Sjaak Verhei, salah seorang awak SS Ampenan dikutip dari tulisan Buyung Sutan Muhlis yang memeriksa secara intensif jejak digital para awak kapal SS Ampenan.

Meski SS Ampenan telah dihancurkan pada tahun 1974 di perusahaan baja Dongkuk Steel Mill Co, Ltd, di Pusan, Korea Selatan karena imbas perang dunia II kala itu, namun para awak SS Ampenan selalu menyempatkan diri mengenang masa-masa kejayaan ketika SS Ampenan berlabuh di Lombok. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI