kicknews.today – Sirojudin, 46 tahun masih belum percaya dengan kepergian sang ayah, Musibah, korban tertimbun longsor di Desa Lembahsari Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, Sabtu (29/4). Sebelum musibah itu terjadi, ia sempat menemani sang ayah tanam pohon pisang di belakang rumah mereka.
Peristiwa naas itu terjadi begitu cepat. Korban hendak beristirahat, seketika tertimbun material longsor. Sang ayah sempat berusaha menyelamatkan diri, namun tuhan berkehendak lain.
“Saya melihat langsung peristiwa longsor itu. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Sirojudin.
Sebelum bencana longsor terjadi, ia bersama ayahnya membersihkan rumput dan tanam pohon pisang di belakang rumah. Derasnya hujan, mereka memilih untuk beristirahat.
“Kami bertiga saat itu, posisi bapak lebih dekat dengan tebing yang longsor itu. Saya sekitar 7 meter dari bapak,” jelas saat dikonfirmasi usai memandikan jenazah bapaknya, Sabtu sore (29/4).
Bencana longsor itu terjadi begitu cepat. Saat ia sedang mengambil ember, tiba-tiba terdengar suara gemuruh di belakang rumah. Tembok rumah seketika ambruk dengan cepat menimpa sang ayah.
“Bapak paling dekat dengan tembok itu,” katanya.
Melihat sang bapak tertimbun longsor, dia sempat terdiam lalu teriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu berbondong-bondong ke lokasi menyelamatkan Rasipah.
“Bapak terjebak di bawah material longsor. Sekitar setengah meter, bapak baru ditemukan,” ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi kondisi Rasipah masih bernafas. Warga kemudian membawanya ke Puskesmas Batu Layar. Namun, nyawanya tertolong.
“Sekitar 2 menit saat mau dipasangkan infus, bapak sudah meninggal,” kata Sirojudin sembari menahan tangis.
Almarhum Rasipah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Lembahsari Desa Lembahsari pada pukul 19.40 Wita. Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid turut hadir di rumah duka.
“Tadi beliau-beliau menyempatkan mampir ke rumah kami dan memberikan bantuan,” akunya. (ys)
