Kemenag NTB dukung Pemprov kembangkan madrasah kejuruan berbasis potensi daerah

Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz. (Foto Kicknews.today-Wina)

Kicknews.today  – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan kesiapan mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam mengembangkan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) berbasis potensi lokal. Langkah ini sejalan dengan visi Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan spesifik sesuai kebutuhan daerah.

Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz, menjelaskan bahwa pengembangan madrasah kejuruan akan disesuaikan dengan karakteristik wilayah. 

“Contohnya, di Lombok Tengah yang memiliki potensi pariwisata, kita bisa dorong MAN Pariwisata. Sementara di Sumbawa, fokusnya mungkin pada pertanian atau peternakan,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (14/04/2025).

Zamroni menegaskan, program ini tidak hanya terbatas pada madrasah negeri, tetapi juga akan melibatkan pondok pesantren swasta. “Kami ingin semua lembaga pendidikan Islam turut berkontribusi dalam menyiapkan generasi terampil,” tambahnya.

Saat ini, NTB telah memiliki Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Program Khusus yang mengintegrasikan pendalaman agama dengan sains dan teknologi. Namun, Zamroni menyayangkan belum adanya madrasah kejuruan yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis. 

“Ini momentum untuk merealisasikan MAK agar siswa memiliki bekal konkret, seperti kemampuan agrobisnis, teknik, atau hospitality,” paparnya.

Gubernur NTB sebelumnya telah menyampaikan komitmennya untuk membangun MAK setara dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) milik Pemda. “Kami ingin madrasah tidak hanya mencetak penghafal Al-Qur’an, tetapi juga ahli di bidang yang dibutuhkan pasar kerja,” tegas Zamroni.

Kemenag NTB juga mendorong pondok pesantren untuk membuka program kejuruan. “Pesantren punya peran strategis. Misalnya, pesantren di daerah penghasil ikan bisa mengembangkan kurikulum kelautan, sementara pesantren di wilayah agraris fokus pada pertanian organik,” jelas Zamroni.

Ia berharap kolaborasi antara Pemprov NTB, Kemenag, dan pesantren dapat mempercepat terwujudnya MAK yang relevan dengan kebutuhan NTB. “Ini bukan sekadar wacana. Tahun depan, kita targetkan minimal dua MAK percontohan sudah beroperasi,” tandasnya.

Rencana ini mendapat apresiasi dari kalangan pendidik dan masyarakat. “Dengan MAK, siswa bisa langsung berkontribusi pada sektor unggulan daerah setelah lulus,” kata Ahmad Fauzi, pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Lombok Timur.

Pemerintah Provinsi NTB menyiapkan pendampingan teknis dan alokasi anggaran untuk merealisasikan program ini. (win-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI