Kasus pelecehan santriwati, Bupati Lombok Timur minta Ponpes itu ditutup

kicknews.today – Bupati Lombok Timur, H.M Sukiman Azmy dengan tegas meminta kepada Pondok Pesantren (Ponpes) yang tidak bermutu bahkan merusak nama lembaga pendidikan keagamaan seperti diberitakan (kasus pelecehan santriwati) beberapa waktu lalu agar ditutup. Langkah itu sebagai solusi agar tidak merusak citra Ponpes yang lain.

“Tutup lembaga pendidikan semacam itu. Namun yang bisa menutupnya ialah Kementerian Agama Daerah,” tegas Bupati Sukiman, Jumat (23/6).

Kasus yang heboh belakangan ini tidak bisa ditolerir, sebab melibatkan oknum pimpinan Ponpes atau pengasuh. Berbeda jika kasus lain yang melibatkan antar santri bisa dimaklumi.

“Masalahnya ini pimpinan Ponpes. Jada saran saya harus ditutup,” katanya.

Hal tersebut ia juga sampaikan saat menghadiri syukuran perpisahan dan kenaikan kelas MTs/ MA NWDI Selayar pada 21 Juni lalu. Bupati menyebutkan, banyak dari orang tua memiliki rasa kegembiraan dan kebanggannya karena banyak  mempercayakan pendidikan anak-anaknya ke Ponpes. Sebab menurutnya lembaga pendidikan keagamaan memiliki banyak kelebihan dibanding sekolah umum.

Lembaga pendidikan agama, umumnya tidak sekadar mentransfer pengetahuan dan ilmu, akan tetapi juga membentuk akhlak serta kemandirian santri. Sehingga anak didik memperoleh bekal ilmu dunia dan akhirat.

“Makanya saya sarankan agar lembaga yang merusak citra Ponpes untuk ditutup, karena lembaga pendidikan umumnya digunakan untuk pendidikan keagamaan,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI