Kadus di KLU: Harusnya Jadup Dicairkan Dulu Bukan Sekarang!

kicknews.today – Persoalan akan cairnya Jaminan Hidup (Jadup) rupanya justru membuat kebingungan warga dibawah. Pasalnya, mekanisme yang belum jelas ditambah merebaknya data nama-nama calon penerima menambah kisruh persoalan. Hal ini diakui oleh Kepala Dusun Mengkudu Desa Sokong Kecamatan Tanjung, Anamkhan pada Jumat (16/10).

Menurutnya, banyak masyarakatnya yang mempertanyakan hal ini baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pihaknya mengaku tidak tahu menahu lantaran tidak pernah mendapat informasi apapun dari Pemkab Lombok Utara menyangkut akan cairnya jadup. Terlebih informasi menurut Kepala Dinsos P3A KLU Faisol bahwa jadup akan diberikan kepada 50 persen warga terdampak sisanya baru menyusul.

“Bupati (H. Najmul ) pernah katakan jadip diberikan pada warga yang rusak berat, kita pertanyakan ini warga rusak berat yang sudah bangun rumah atau yang secara data mereka sudah dapat SK rusak berat. Karena kita lihat dari data yang beredar ada yang rusak ringan masuk juga calon penerima jadup,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku tidak mempersoalkan jika jadup cair sebelum atau sesudah pilkada, kendati harus ada singkronisasi lebih lanjut menyangkut data. Jangan justru pencairan yang setengah ini menimbulkan kecemburuan sosial ditengah masyarakat. Ia menilai, pemda terkesan tidak terbuka dan kepala dusun tidak pernah dilibatkan kendati mereka sebagai orang yang melakukan pendataan pertama kali mengenai program pusat ini.

“Harapan kita sebenarnya kalau pun dikeluarkan bahkan satu minggu lagi tidak masalah, yang penting jelas. Ini sekarang kebinggungan, jadi (pemerintah) terkesan tidak terbuka,” katanya.

Sementara itu, hal yang sama juga dikeluhkan oleh Kepala Dusun Leong Tengah Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung, Taufik Hidayat. Dijelaskan, data-data yang belum jelas apalagi sudah menyebar di masyarakat menjadi persoalan. Entah ada kaitannya dengan politik ataupun tidak, ia tak mau tahu yang penting jadup segera diberikan pada masyarakat.

“Saya sendiri di Grup WA di dusun, sampai tidak berani baca karena masyarakat bertanya terus. Mestinya jadup ini cair dulu ketika rehab rekon bukannya sekarang,” jelasnya.

Masyarakat sudah lama menunggu, terlebih kala itu seluruh kadus sudah mendata dengan mengumpulkan KK. Sementara ketika penerima jadup nantinya tidak sesuai sebagaimana data yang sudah disetorkan oleh kadus, dikhawatirkan mereka menjadi bulan-bulanan dibawah. Menyangkut hal ini, pihaknya sudah mencoba menemui Kepala Dinsos P3A KLU (hari ini,red) namun yang bersangkutan tidak berada di kantor.

“Kami ke sana tadi tapi tidak bertamu, kesepakatan by phone kita akan bertemu dengan Pak Kadis hari senin,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pencairan jadup tahap dua ini akan dilakukan oleh KLU, Sumbawa, dan Lotim. Khusus KLU saja yang diajukan pemda yakni 75.554 KK atau 242.572 Jiwa. Tetapi yang akan menerima hanya setengahnya yaitu 37.777 KK atau 121.286 jiwa. Setengahnya lagi akan diberikan pada pencairan tahap ketiga yaitu awal tahun 2021. Hanya saja, masyarakat menerima cuma satu bulan saja senilai Rp 300 ribu bukan senilai Rp 600 ribu.(iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI