kicknews.today – Dinas Kesehatan Lombok Timur mencatat jumlah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2022 mencapai 3.825. Salah satu penyebab diantaranya gagal nikah. Data tersebut diperoleh dari masing-masing Puskesmas di Lombok Timur.
“Cukup tinggi karena memang jumlah penduduk di Lombok Timur juga paling tinggi. Tahun 2021 jumlah ODGJ 3010. Tapi Alhamdulillah dari semua pasien-pasien yang kita temui ini sudah ditangani oleh Puskesmas atau rumah sakit untuk diberikan pengobatan dan layanan standar penanganan, termasuk ODGJ berat,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lombok Timur, Budiman Satria saat ditemui di ruangannya, Senin (20/3).
Budiman juga menjelaskan beberapa tingkat ODGJ. Untuk ODGJ berat kata dia, terdapat beberapa gejala seperti halusinasi, gangguan proses berpikir, kemampuan berpikir dan tingkah laku yang aneh seperti mengamuk, teriak-teriak. Termasuk tertawa atau menangis sendiri tanpa sebab yang jelas.
Sedangkan untuk ODGJ ringan menurutnya, banyak hal yang mempengaruhi, baik dari lingkungan atau sisi kepribadian seseorang.
“Pernah kita juga temukan kasus gagal nikah, kalau tidak salah di Terara tahun 2022. Ada seorang remaja 17 tahun karena ditunda menikah oleh orang tuanya akhirnya dia naik tower,” ujarnya.
Kasus seperti ini menurut Budiman harus diantisipasi bersama. Dinas Kesehatan pun sudah membentuk tim penangan kesehatan jiwa yang disebut tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat yang bergerak bersama aparat untuk menghentikan kasus ODGJ.
Kendati demikian, dia harap adanya deteksi dini apabila ada tingkah laku warga yang mengarah ke ODGJ. Menurutnya, masing-masing desa harus membentuk desa siaga sehat jiwa sehingga masyarakat desa bisa mendeteksi secara awal kesehatan jiwa masyarakat.
“Dengan langkah itu kita bisa meminimalisir gejala ODGJ,” pungkasnya. (cit)
