Jelang Nataru, homestay di Tetebatu Lombok Timur sepi pengunjung

Salah satu homestay di Tetebatu

kicknews.today – Menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) beberapa homestay di Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur tidak begitu ramai. Cuaca ekstrem belakangan akhir ini juga menjadi penyebab penginapan-penginapan tersebut minim kunjungan wisatawan.

 

Ketua Badan Pengelola Desa Wisata (BP DEWI) Tetebatu sekaligus pemilik Home Stay Sky Garden, Mariani Rusly, mengungkapkan tingkat hunian kamar penginapan selama November hingga Desember sangat rendah dibanding bulan-bulan sebelumnya. Bahkan, dalam seminggu dapat dihitung jumlah pengunjung. 

 

”Seminggu belakangan akhir ini hanya ada satu hingga lima tamu, itu pun hanya mengisi satu atau dua kamar saja,” kata nya pada Selasa (24/12).

 

Kendati demikian, ia juga menyadari efek dari cuaca ekstrem saat ini menjadi penyebab wisatawan enggan untuk datang dan lebih memilih kota-kota besar untuk merayakan Nataru. 

 

Pasalnya, Tetebatu sudah dikenal sebagai destinasi wisata internasional, memiliki potensi besar. Namun, tantangan seperti cuaca ekstrem dan masa sepi pengunjung membuat pelaku usaha penginapan harus berjuang mencari strategi untuk tetap bertahan.

 

Mariani berharap pemerintah daerah dan pihak terkait bisa memberikan dukungan kepada para pengusaha pariwisata, khususnya selama musim sepi saat ini. Menurutnya, diperlukan langkah-langkah promosi yang kreatif untuk menarik minat wisatawan meskipun cuaca sedang tidak mendukung.

 

 

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur Yogi Birrul Walid Sugandi mengatakan, Tetebatu dan desa sekitarnya adalah destinasi wisata segment wisatawan Eropa, menjelang tahun baru, kawasan ini relatif tidak seramai destinasi metropolitan tiap tahunnya. Namun pasca tahun baruan, aktifitas wisatawan juga setelahnya pasti menuju Tetebatu dan menjadi salah satu target kunjungan. 

 

”Saat ini di kawasan Tetebatu dan sekitar nya mereka yang memiliki program event berbasis kegiatan penginapan masing-masing akan mendapatkan magent pengunjung khusus pada Malam tahun baru. Begitupun sebaliknya, potensial pengunjung juga menjadi tantangan pada tingkat hunian homestay jika kreatifitas event tidak ada khsusnya kegiatan malam pergantian tahun,” katanya.

 

Di lain sisi, BPPD saat ini berfokus pada informasi kegiatan tahun baru teruntuk kepada wisatawan segmentasi domestik (terutama halnya wisatawan lokal). Pihak nya bahkan menyerukan kampanye tentang wisata yang ramah lingkungan dan informasi cepat tanggap pada keadaan cuaca dan sistem mitigasi wisata di destinasi destinasi wisata pengunjung lokal yang tingkat keramaiannya cukup padat pada tahun baru kali ini.

 

”Kami memilih lokasi event open stage untuk performance dan kampanye sadar lingkungan di destinasi wisata pantai labuan haji dan Sunrise Land. Jika dilihat dari trafik tingkat kunjungan pusat keramaian di malam tahun baru, pengunjung lokal banyak memilih Labuan Haji, Sunrise Land, kemudian Sembalun, Wisata Kota Selong, selain itu juga, kita melihat ada juga yang menyelenggarakan privat tahun baru di kawasan Petrando, dan beberapa kegiatan komunitas secara private di zona wisata Labuan Lombok untuk camping, dan areal Ekas untuk pengunjung manca Negara yang memilih untuk private chill,” tambahnya.

 

Sedangkan untuk Zona Keramaian di Lombok secara umum yaitu Mataram, Senggigi, Ampenan, Gili Trawangan, Meno, Air, dan terakhir tingkat padat pengunjung juga berada di Kuta Lombok. 

 

”Saat ini kami masih berfokus pada himbauan dan monitoring wisata yang aman dan nyaman kepada seluruh tipe wisatawan dan tuan rumah/pengelola wisata agar dapat lebih extra melakukan pengelolaan dan pelayanan cepat tanggap dari siklus pengunjung pada malam tahun baru,” pungkasnya. (cit)

 

 

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI