Jelang mudik lebaran, waspada tanah longsor di 5 titik jalan di Bima

Rambu rawan tanah longsor
Rambu rawan tanah longsor

kicknews.today – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melakukan pemetaan titik rawan bencana alam pada mudik lebaran 2024. Hasil pemetaan terdapat 5 titik rawan bencana longsor dan tidak sedikit ruas jalan rawan tergenang banjir di wilayah Bima.

Kepala BPBD Kabupaten Bima, Isyra mengatakan, titik rawan bencana longsor berada di jalan negara dan lintas provinsi. Adapun titik jalan negara rawan longsor yakni jalur Rora-Madapangga dan lintas Kota Bima-Sape.

Sementara rawan longsor di jalan lintas provinsi seperti pada jalur Simpasai-Parado dan Sanggar-Tambora. Kemudian juga termasuk di sepanjang jalan jalur lintas Kota Bima-Wera.

“Masyarakat pengguna jalan diminta waspada bencana longsor di titik rawan tersebut,” harapnya.

Menurut Isyra, lima titik itu rawan longsor karena hutan di sekitar jalan raya telah dibabat warga untuk perluasan lahan tanaman jagung. Sehingga dapat mengakibatkan tebing bagian kiri-kanan jalan tergerus dan longsor. 

“Tebing-tebing mudah longsor, karena sudah tidak ada lagi pegangan,” katanya.

Sementara di jalan jalur Kabupaten Bima, hampir semua tidak terdapat titik longsor, kecuali rawan banjir. Karena drainase pada sisi kiri-kanan jalan tidak sedikit tersumbat tanah dan material sampah.

“Kalau titik longsor hampir tidak ada di jalan kabupaten. Kecuali banjir dan genangan air memang rawan di sejumlah ruas jalan, karena drainase sudah tersumbat tanah dan sampah,” terangnya.

Terhadap sejumlah titik rawan longsor dan banjir tersebut, BPBD telah memasang ratusan rambu rawan bencana. Para pemudik diharapkan ekstra hati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintas.

“Rambu-rambu sudah kita pasang, tak terkecuali juga di objek wisata rawan bencana,” sambungnya.

Senada juga disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bima, Hardiansyah. Ia mengaku, BPBD tidak memiliki kewenangan mengenai keamanan pemudik selama dalam perjalanan.

“Keamanan pemudik saat bencana  bukan kewenangan kami. Kalaupun terjadi bencana, kami sifatnya hanya koordinasi,” katanya.

Koordinasi dapat dilakukan jika terjadi bencana. Misalnya terjadi longsor mengakibatkan material tanah menutup jalan, maka pihaknya akan koordinasi dengan Pekerjaan Umum (PU) agar segera kerahkan alat berat.

“Untuk melakukan pembersihan material, supaya jalan raya dapat dilintasi kembali,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI