Jalur pendakian Gunung Rinjani masih dipenuhi sampah

kicknews.today – Tumpukan sampah di wisata pendakian Gunung Rinjani kembali dibersihkan. Kegiatan ‘Rinjani Meriri’ atau bersih-bersih yang melibatkan sejumlah kelompok organisasi itu mengumpulkan 74 kilogram sampah.

Kegiatan Rinjani Meriri dilakukan untuk bersih-bersih, clean up, mengangkut sampah-sampah yang ada di jalur pendakian. Kegiatan pada Rabu (27/12) diikuti sebanyak 86 peserta dari berbagai kelompok dan organisasi relawan pecinta alam, mitra TNGR, serta 20 orang petugas TNGR.

Bersih sampah itu merupakan kegiatan tahunan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebelum penutupan jalur pendakian akibat cuaca ekstrim. Dari kegiatan Rinjani Meriri itu berhasil dikumpulkan sampah jenis botol plastik, kaleng, plastik, botol kaca dan lainnya. Namun kegiatan Rinjani Meriri tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, hal itu lantaran pertimbangan cuaca dan keselamatan peserta.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriady menjelaskan, perbedaanya itu ialah Rinjani Meriri kali ini hanya dilaksanakan sampai di Pos 2 Jalur Pendakian Sembalun yang tahun lalu di jalur Senaru sampai Torean.

“Kegiatan Rinjani Meriri rutin dilakukan setiap tahun sebelum tutup untuk menjaga lingkungan,” katanya.

Kata ‘Meriri’ dalam masyarakat Sasak kata Dedy, bisa dimaknai sebagai kegiatan bersih-bersih, atau merapikan rumah tempat tinggal agar kembali rapi dan bersih. Dedy Asriady berharap kegiatan Rinjani Meriri dapat menjadi ajang silaturahmi untuk semua organisasi maupun komunitas pecinta alam di Indonesia.

“Juga menjadikan kita untuk terus sadar dan peduli akan Rinjani dan lingkungan sekitar untuk tetap menjaga kebersihan,” ujarnya.

Sebelumnya, BTNGR mengumumkan penutupan jalur pendakian wisata Pendakian Gunung Rinjani mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2023. Sebab melakukan pendakian pada musim hujan cukup berbahaya bagi para pendaki.

“Selain dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, juga memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Mataram, bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi yang berpotensi terjadinya angin kencang, hujan lebat serta banjir di pulau Lombok,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI