Jalan yang tak bisa dilalui ambulan di Lombok Barat diperbaiki tahun ini

kicknews.today – Perbaikan jalan yang rusak parah di 3 di Dusun Desa Mekarsari Kecamatan Gunungsari akan ditangani menggunakan dana pokok pikiran (Pokir) sebesar Rp700 juta dari Ketua DPRD Lombok Barat, Hj. Nurhidayah. Dewan Dapil Gunungsari-Batulayar itu menyebut bahwa perbaikan jalan itu rencananya akan dilaksanakan tahun 2023 ini.

Tiga titik perbaikan jalan yang menjadi prioritas di Desa Mekarsari itu yakni, di Dusun Erat Mate, Dusun Kampung Sempeni, dan Dusun Malaka.

“Iya sudah masuk perencanaan di Dinas PUPR Lombok Barat,” kata Dayah melalui WhatsApp, Rabu (8/3).

Dayah mengaku baru menerima laporan terkait jalan yang rusak parah sepanjang 3 kilometer itu, sekitar bulan November 2022. Sehingga langsung mengalokasikan Pokirnya di tahun ini untuk perbaikan jalan kabupaten tersebut.

“Kalau jumlah Pokir yang dialokasikan sekitar Rp700 juta,” imbuhnya.

Jumlah tersebut mungkin tidak akan cukup, sehingga Plt Kepala Desa Mekarsari Mudassir yang juga Camat Gunungsari sudah menyiapkan anggaran Rp350 juta. Disebutnya, jumlah tersebut untuk mewanti-wanti pokir dari DPRD Lombok Barat.

“Tahun ini jalan tersebut akan diprioritaskan. dimana sudah disiapkan anggaran Rp350 juta ditambah lagi dengan jumlah pokir Nurhidayah sehingga jumlahnya 1 Miliar lebih,” kata Mudassir saat dikonfirmasi Rabu, (8/3).

Ia mengatakan dalam Musrembangcam jalan-jalan dusun di Desa Mekarsari Kecamatan Gunungsari semuanya akan diperbaiki tahun ini, namun yang menjadi prioritas itu jalan Dusun Malaka dan Dusun Eat Mate.

Sebelumnya, sejumlah warga di Dusun Erat Mate, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, harus menandu jenazah warga inisial AA, 59 tahun, Rabu (1/3) sejauh 3 kilometer untuk dibawa ke rumahnya setelah dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat, karena sakit.

Dengan kondisi jalan terjal dan penuh lumpur, sehingga tak bisa dilalui oleh ambulan. Akhirnya warga menandu jenazah AA dengan alat seadanya menggunakan sarung dan kayu bamboo. Mereka kemudian menandunya sejauh tiga kilometer dari jalan hotmix Dusun Montong Jontok menuju perkampungan Sempeni.

“Ini sudah pengalaman yang berulang-ulang, ada puluhan orang sakit dan meninggal, kita selalu menggotongnya karena tidak ada akses jalan untuk roda 4,” Kata Ketua RT Sempeni Arsa Hadi.

Kondisi jalan yang buruk itu diakuinya sudah berlangsung sejak 2014 lalu dimana sebanyak 120 KK yang tinggal di Kampung Sempeni, Mereka selalu khawatir jika ada orang sakit karena jalan tersebut sangat parah.

“Apalagi kalau orang hamil, lumpuh. Bayangkan, kita berjibaku sejauh 3 kilometer berjalan menyusuri perbukitan untuk sampai ke pelayanan medis,” kata Hadi. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI