Ironis Kawasan Wisata Sekotong Lombok Barat yang langganan Banjir

kicknews.today – Hampir semua wilayah di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat setiap tahun dilanda banjir.

Banjir di kawasan wisata unggulan Lombok Barat ini disinyalir akibat dari lemahnya pembangunan infrastruktur dan kesadaran masyarakat dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Ketua Komisi IV DPRD Lobar, H. Jumarti mengatakan, hampir semua wilayah di Kecamatan Sekotong Lombok Barat rawan terjadi banjir saat musim hujan melanda.

Semestinya, hal tersebut menjadi perhatian khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Barat, Pemerintah Desa (Pemdes), dan masyarakat desa setempat.

“Jadi saya kira yang dibutuhkan di wilayah Sekotong untuk antisipasi banjir adalah perbaikan infrastruktur. Seperti perbaikan drainase dan pelebaran aliran sungai,” kata Jumiarti, Jumat (5/3).

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Sekotong beberapa waktu lalu, kata Jumarti sangat ironis. Pun kata dia, akibat lemahnya pembangunan infrastruktur dan kesadaran warga berdampak negatif bagi warga yang dilanda banjir. Padahal, Sekotong adalah kawasan wisata Unggulan selain Senggigi.

“Kemarin waktu banjir, warga yang terdampak kan jadi tidur di bawah tenda. Hujan terus menerus bahkan ada yang rumahnya roboh,” jelasnya.

Parahnya lagi, permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Sekotong tidak diatasi dengan cepat. Baik dari pemerintah daerah dan pemerintah desa.

“Kita jangan menutup mata. Yang dibutuhkan ialah kerjasama antara SKPD mengatasi permasalah ini,” kritik Jumarti.

Selain itu, ia meminta agar aparatur desa di wilayah Sekotong bisa memberikan edukasi tanggap bencana kepada semua warga masyarakat.

“Dalam hal ini bagaimana caranya peran Pemdes dan Pemda bisa bersinergi membangun infrastruktur agar hujan yang terus-menerus tidak menjadi bencana. Karena kalau saya lihat, hampir semua drainase dan sungai tidak siap menampung air di Sekotong,” katanya.

Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemda Lombok Barat. Karena kata Jumarti, hampir setiap tahunnya, wilayah Sekotong terjadi bencana banjir.

“Apalagi sampah di mana-mana. Itu juga masalah. Padahal Sekotong ini kan bisa dibilang dataran tinggi,” pungkas Jumiarti.(Vik)

Ironis Kawasan Wisata Sekotong Lombok Barat yang langganan Banjir

kicknews.today – Hampir semua wilayah di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat setiap tahun dilanda banjir.

Banjir di kawasan wisata unggulan Lombok Barat ini disinyalir akibat dari lemahnya pembangunan infrastruktur dan kesadaran masyarakat dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Ketua Komisi IV DPRD Lobar, H. Jumarti mengatakan, hampir semua wilayah di Kecamatan Sekotong Lombok Barat rawan terjadi banjir saat musim hujan melanda.

Semestinya, hal tersebut menjadi perhatian khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Barat, Pemerintah Desa (Pemdes), dan masyarakat desa setempat.

“Jadi saya kira yang dibutuhkan di wilayah Sekotong untuk antisipasi banjir adalah perbaikan infrastruktur. Seperti perbaikan drainase dan pelebaran aliran sungai,” kata Jumiarti, Jumat (5/3).

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Sekotong beberapa waktu lalu, kata Jumarti sangat ironis. Pun kata dia, akibat lemahnya pembangunan infrastruktur dan kesadaran warga berdampak negatif bagi warga yang dilanda banjir. Padahal, Sekotong adalah kawasan wisata Unggulan selain Senggigi.

“Kemarin waktu banjir, warga yang terdampak kan jadi tidur di bawah tenda. Hujan terus menerus bahkan ada yang rumahnya roboh,” jelasnya.

Parahnya lagi, permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Sekotong tidak diatasi dengan cepat. Baik dari pemerintah daerah dan pemerintah desa.

“Kita jangan menutup mata. Yang dibutuhkan ialah kerjasama antara SKPD mengatasi permasalah ini,” kritik Jumarti.

Selain itu, ia meminta agar aparatur desa di wilayah Sekotong bisa memberikan edukasi tanggap bencana kepada semua warga masyarakat.

“Dalam hal ini bagaimana caranya peran Pemdes dan Pemda bisa bersinergi membangun infrastruktur agar hujan yang terus-menerus tidak menjadi bencana. Karena kalau saya lihat, hampir semua drainase dan sungai tidak siap menampung air di Sekotong,” katanya.

Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemda Lombok Barat. Karena kata Jumarti, hampir setiap tahunnya, wilayah Sekotong terjadi bencana banjir.

“Apalagi sampah di mana-mana. Itu juga masalah. Padahal Sekotong ini kan bisa dibilang dataran tinggi,” pungkas Jumiarti.(Vik)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI