Golput di Mataram bakal naik, Demokrat dan Gerindra gandengan cari Dewan lewat jalur kompetisi

kicknews.today – Potensi masyarakat khususnya kaum milenial yang tidak ikut memilih atau menjadi golongan putih (golput) di Kota Mataram pada Pemilu 2024 diperkirakan meningkat.

“Kaum milenial memberi kontribusi besar pada tingginya angka golput,” kata Wakil Rektor 1 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB Ahmad Fauzan saat menyampaikan hasil observasi yang dilakukan Tim Peneliti UNU NTB bekerjasama dengan Pemerintah Kota Mataram di UNU NTB, Kamis pekan ini.

Ia mengatakan dari observasi dengan melibatkan 100 mahasiswa yang diterjunkan langsung ke 325 lingkungan di Kota Mataram. Angka golput di Kota Mataram hampir sama seperti yang terjadi pada Pileg 2019 dan Pilkada 2020. Di mana menyentuh angka 17 persen pada Pileg tingkat Kota Mataram dan 28 persen pada Pileg tingkat Provinsi NTB.

“Data hasil observasi menunjukkan hasil yang rasional antara catatan angka golput yang dirilis KPU Kota Mataram pada pileg 2019 dan pilkada 2020,” ujarnya.

Menurut dia dari observasi tersebut menunjukkan potensi peningkatan jumlah pada Pileg 2024 mendatang. Begitu pun golput pada pilkada 2020 yang berada pada angka 34 persen berpotensi mengalami peningkatan. 

“Jadi, kami merekomendasikan agar ada langkah kongkrit yang dilakukan, yang memang menyentuh langsung pada golongan tersebut,” terangnya.

Kepala Bakesbangpoldagri Kota Mataram, Zarkasyi mengakui jumlah partisipasi pemilih di Mataram masih terbilang belum baik. Tingkat golput yang menyentuh angka 34 persen, terutama pada pilkada perlu mendapat perhatian serius untuk mengatasinya. 

“Harus ada terobosan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari observasi tim UNU NTB dan kawan-kawan aktivis lembaga akan menjadi perhatian kami dalam mengambil langkah untuk menangani golput ini,” ujarnya. 

Selain menyentuh dan merangkul golput, Zarkasyi menyatakan juga akan mengambil langkah khusus dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024. Bukan hanya untuk meningkatkan angka partisipasi penggunaan hak pilih yang ditargetkan hingga mencapai angka 75 persen, namun juga partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan jalannya pemilu hingga tahap paling akhir dari seluruh proses pemilu itu sendiri.

Menanggapi rekomendasi dan tindak lanjut yang akan dilakukan. Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Indra Jaya Usman yang ikut hadir menyatakan berkomitmen akan mengakomodir hasil dari kompetisi yang akan diselenggarakan, sebagai langkah kongkrit atas rekomendasi tersebut. 

“Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Kesbangpol Mataram bersama UNU NTB. Langkah kongkrit yang berbasis penelitian memang sangat perlu dilakukan untuk membuat terobosan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Apalagi terkait angka golput yang jumlahnya tergolong sangat ini,” ungkap Ketua DPD Demokrat yang akrab disapa IJU tersebut. 

Menurutnya kaum milenial yang jumlahnya pada Pemilu 2024 mendatang diprediksi mencapai angka 60 persen pemilih. Bisa sangat menentukan kondisi politik ke depan. 

“Kelompok milenial ini adalah “silence majority”. Jadi, kami berkomitmen akan ikut mengawal proses dan mengakomodir hasil dari upaya yang dilakukan untuk menyentuh para milenial ini,” kata anggota DPRD Lombok Barat ini.

Ketua Lembaga Stamplat Ampenan, Parah Rohady mengatakan sejak awal ikut serta dalam observasi ini, menegaskan akan segera bergerak merespon rekomendasi tersebut. Salah satunya, pihaknya akan menggelar semacam kompetisi yang memperlombakan para milenial untuk maju sebagai calon wakil rakyat, sebagai representasi kelompok mereka sendiri. 

“Dari rekomendasi itu kami akan melaksanakan kompetisi yang berjudul Parlemen Stamplat. Lomba akan berbentuk entertain yang kami yakini akan mampu merebut perhatian kaum milenial. Terbuka untuk seluruh warga Kota Mataram, namun tentu yang usianya masih tergolong milenial,” katanya. (ant)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI