kicknews.today – Gempa dirasakan sebagian orang di Bima terjadi Minggu (29/8) pukul 19:46:49 WITA. Hasil analisa gempa tektonik itu menunjukkan informasi awal berkekuatan Magnitudo 4,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,96° LS ; 118,70° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 kilometer arah Barat Laut Bima-NTB pada kedalaman 22 kilometer.
Berdasarkan informasi dari masyarakat gempa ini dirasakan di Bima III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gembumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dari mana sumber gempa?
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Busur Belakang (Back Arc Thrust) Flores.
Sesar ini juga yang pernah menjadi pemicu kepanikan warga saat gempa terjadi 27 Juni 2018 dengan kekuatan Magnitudo 5.0.
Selama minggu keempat Agustus, sesar ini juga bertanggungjawab menyebabkan 66 kali gempa dengan skala rendah.
Apa itu Flores back arc thrust?
Patahan Naik Flores atau Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust) ini adalah struktur geologi yang terbentuk akibat penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia.
Saran para ahli, sesar ini patut diwaspadai, sebab cukup berbahaya karena riwayat dampaknya pernah mengguncang pada Minggu (05/08/2018) lalu, pukul 18.46 WIB dengan kekuatan Magnitudo 6,9. Pada 29 Juli tahun yang sama, kekuatan gempa kali ini lebih besar dengan magnitudo 7.
Gempa yang berpusat di lereng Utara-Timur Laut Gunung Rinjani ini disebut sebagai akibat dari terjadinya aktivitas Sesar Naik Flores. Kejadian yang menyebabkan ribuan rumah rusak berat hingga 500 lebih korban meninggal dunia. (red)