kicknews.today – Lama tak beroperasi, Terminal Tanjung akan diubah menjadi pusat pertokoan agar bisa hidup kembali. Mengingat selama ini terminal tersebut digunakan sebagai tempat parkir kendaraan besar saja.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian Perdagangan (Koperindag) dan UKM Kabupaten Lombok Utara (KLU), Haris Nurdin mengatakan Terminal Tanjung akan dioperasikan kembali dengan harapan, di lokasi tersebut ada rest area, agar terlihat lebih hidup.
“Kami punya rencana untuk memindahkan sejumlah ruko ruko yang terkena pelebaran jalan di sepanjang Tanjung agar bisa dialihkan ke eks Terminal. Tapi karena mendapatkan ganti rugi dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten) kami urungkan,” katanya, Kamis (18/07/2024).
Dikatakan Haris, karena eks Terminal Tanjung punya posisi yang strategis dan dilalui banyak kendaraan dari berbagai tempat, maka pihaknya berharap ada semacam pusat pertokoan.
“Kita berharap ke depannya ada semacam pusat pertokoan, karena dekat sama pasar. Hanya saja tergantung kesepakatan rencananya seperti apa,” katanya.
Dengan adanya pertokoan di lokasi tersebut dinilai bisa menjadi pusat oleh oleh yang bisa diisi oleh penjual apa saja. Terlebih lokasinya dekat dengan Pasar Tanjung.
“Untuk rencana pengoperasian kembali eks terminal Tanjung ini sudah kita usulkan ke daerah. Tinggal penentuan budget yang sesuai dengan perencanaan yang jelas terintergrasi dengan pasar,” jelasnya.
Dijelaskan Haris bahwa sebelumnya sudah ada grand desain untuk rencana pembentukan pusat pertokoan. Hanya saja lokasinya tidak di terminal, tetapi di belakangan pasar kuliner.
“Kalau dibelakang pasar kuliner itu harus dibebaskan dulu sisa lahan masyarakat yang ada disekitarnya,” ujarnya.
Untuk mengoperasikan kembali eks terminal Tanjung pihaknya sudah memasukkan usulan agar bisa dianggarkan di tahun 2025.
“Kalau saya lihat dari pak bupati sendiri menghajatkan agar eks terminal Tanjung ini beroperasi lagi. Semoga nanti dari pihak Bappeda bisa menetapkan,” katanya.
Sedangkan jika eks terminal Tanjung nantinya sudah bisa kembali beroperasi dan menjadi pusat pertokoan, maka produk apa pun bisa masuk untuk dipasarkan.
“Artinya tidak ada batasan untuk produk-produk UMKM di KLU. Jadi nanti itu mereka bisa masuk lokasi dan menjual barang barang seperti retail modern,” tutupnya. (gii)
