Dituduh ‘chat seks’ sama istri orang, Kades Ungge: Itu fitnah

kicnews.today – Kepala Desa Ungga Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah didemo warganya, Selasa pagi  (7/2). Ia diduga melecehkan seorang perempuan inisial AL yang merupakan warganya dengan meminta kirim foto bugil via WhatsApp.

Korbannya saat ini bekerja sebagai TKW di Arab Saudi dan berstatus istri orang. Menurut informasi yang diperoleh, kejadian itu bermula saat AL mengadu ke Kepala Desa soal masalah yang sedang dihadapi dengan majikannya di Arab Saudi.

Namun, Kepala desa Ungge menyuruh AL untuk mengirim foto bugilnya. Karena tidak terima dilecehkan, AL kemudian mengirim bukti percakapan itu ke suaminya.

Persoalan itu terendus oleh warga desa hingga melakukan demo di kantor desa. Menurut Apriadi Abdi Negara, koordinator massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga mendesak agar Kades mundur dari jabatannya. Perilaku Kades menurutnya, sudah menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Desa Ungga.

“Ini perbuatan yang tidak bermoral dan membuat nama baik Desa Ungga tercoreng. Kades harus bertanggung jawab,” tegas Abdi.

Dari pengakuan AL, Abdi mengungkapkan, perbuatan Kades pada AL sudah terjadi sejak 2019. AL saat itu sempat menikah dini namun dicegah oleh Kepala Desa. Pada saat itu AL ditampung di rumah Kades dengan alasan akan mendampingi korban melapor ke Polres Lombok Tengah.

“Saat berada di rumahnya, AL diduga sempat mendapatkan perilaku yang tidak senonoh dari Kades,” ucap Abdi.

Setelah peristiwa itu, AL menikah dengan K, suaminya. Bahkan saat itu juga sempat dicegat oleh Kades, hanya saja, ia diancam oleh AL akan membongkar perbuatan yang pernah dilakukan pada AL.

“Jadi Kades memberikan AL menikah setelah sebulan dicegat. Bahkan AL bilang kalau dia tidak diberikan akad nikah, maka ia akan bongkar perbuatannya. AL juga akan pulang ke Lombok untuk melaporkan kasus ini ke Polda NTB,” ungkap Abdi mengutip pengakuan AL.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Ungge, Suasto Adiputro Armin dengan tegas membantah tuduhan bahwa dirinya pernah berbuat senonoh pada AL. Apa yang disampaikan warga itu menurutnya, sama sekali tidak benar dan fitnah.

“Hari ini saya sampaikan bahwa hal tersebut tidak pernah saya lakukan, saya siap tanggung jawab dunia akhirat. Mengenai chat di WhatsApp itu saja saya tidak tau bang, HP saya aja rusak dari lima hari yang lalu, makanya saya tidak bisa dihubungi,” jelas Susanto dikonfirmasi melalui HP Kepala Dusun setempat.

Terkait aksi demo tersebut, ia mengaku bahwa ada sebagian orang ingin menjatuhkan marwahnya sebagai Kepala Desa. Sehingga ia memilih untuk dilaporkan bukan didemo.

“Tidak apa-apa mereka demo saya, namanya juga mereka belum tau apa yang sebenarnya. Kalaupun itu benar, kenapa tidak melaporkan ke polisi. Indonesia kan negara hukum dan silahkan proses secara hukum,” tegas Susanto. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI