kicknews.today – Tidak hanya aksi mogok sekolah, siswa SMA N 1 Keruak Lombok Timur juga menggelar demonstrasi di halaman sekolah setempat, Rabu (7/2/2024). Mereka memprotes karena Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN setempat, Marianom diduga korupsi dana Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) hampir Rp1 miliar.
Pada aksinya, para siswa menyampaikan tuntutan dalam bentuk spanduk dan kertas. Mereka meminta Kepsek transparansi, kejelasan pembangunan musala serta anggaran kegiatan ekstrakurikuler.
“Bagaimana, apa Kepsek akan dipecat?. Kami minta penjelasan soal anggaran itu dan ke depan Kepsek harus transparan,” tegas salah satu siswi kelas xll IPS 2, Dwi.
Mereka meminta agar tuntutannya mendapat solusi. Sebab, mereka akan menggelar aksi lanjutan apabila tuntutan diabaikan. Mereka juga mendesak Kepsek diganti.
Menanggapi hal itu. Kepsek SMAN 1 Keruak, Marianom mengaku memang ada laporan yang masuk ke Polres Lombok Timur terkait dugaan korupsi itu dan sempat dipanggil. Namun dirinya hanya menjawab, kedatangannya ke Polres Timur hanya untuk klarifikasi.
“Surat panggilan itu adalah klarifikasi biasa yang kemudian meminta dokumen-dokumen bukti fisik laporan keuangan Dana BOSP dan bantuan penyelesaian pendidikan (BPP) untuk tahun 2023 yang diminta. Ketika kami diminta, kami berikan bukti-bukti yang sudah ada dan kami sampaikan di Polres,” katanya.
Ia tidak mengetahui secara pasti siapa yang membuat laporan sehingga kasus tersebut dilaporkan ke Polres Lombok Timur. Yang perlu diketahui kata dia, bahwa dirinya hadir di SMA N 1 Keruak ini per tanggal 14 juli 2023.
“Jadi tidak semua pertanggungjawaban laporan terkait dengan dana itu saya bertanggung jawab. Saya hanya bertanggung jawab sejak tanggal saya ditetapkan sebagai Kepsek di sini. Kisaran angka dana BOSP Rp800 juta. Kalau dana BPP kisaran angka Rp500 juta,” pungkasnya. (cit)
