Demo tolak tiga periode, Kapolri: kawal dengan humanis, jaga kesucian Bulan Ramadhan

kicknews.today- Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di seluruh Indonesia akan menggelar demonstrasi, Senin pagi ini (11/4). Demo tolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tersebut tidak terkecuali akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menjelang aksi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022, dengan mengedepankan pendekatan humanis. Polri harus memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi.

“Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi,” kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/4).

Sigit memastikan, Polri memiliki komitmen dalam rangka menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Dalam hal ini, kata Sigit, Korps Bhayangkara berpegang teguh pada dalam UUD 1945 maupun Undang-Undang (UU) soal kebebasan berpendapat dan berekspresi yang merupakan bagian dari hak asasi manusia, sehingga diberikan perlindungan secara universal.

Disisi lain, Sigit juga menegaskan, aparat kepolisian tetap akan menjalankan tugasnya dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sebab, demonstrasi 11 April, juga diharapkan mampu menghormati dan menjaga kesucian serta kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalani Ibadah Puasa Ramadhan.

“Humanis harus terus dilaksanakan. Apalagi, saat ini bulan Ramadhan, kesucian dan kekhusyuan bagi umat muslim yang sedang menjalani puasa tetap harus kita perhatikan,” ujar Sigit.

Demi semakin menciptakan situasi kamtibmas, aman dan damai dalam demonstrasi, Sigit mengimbau untuk sama-sama mengantisipasi adanya penumpang gelap yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.  Agar aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik, tanpa adanya noise atau hambatan komunikasi.

Sebagai kaum intelektual, Sigit meyakini bahwa, mahasiswa juga berharap dan tidak ingin aksinya disusupi oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Sehingga aspirasi betul-betul tersampaikan. Dengan begitu, para pengambil keputusan, pemangku kebijakan, mendengarkan dengan jelas, kemudian segera bisa ditindaklanjuti pesan tersebut tanpa ada gangguan.

”Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama,” papar Sigit.

Terkait penumpang gelap yang berusaha menciderai aspirasi mahasiswa Sigit menegaskan akan memberikan tindakan tegas tanpa pandang bulu. Jangan sampai terjadi pemicu kemudian terjadi hal yang sifatnya anarkis.

“Siapapun, kami harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga sampai tuntas dan itu semuanya akan diproses. Karena Polri ingin gerakan mahasiswa betul-betul berjalan aman, tertib dan aspirasinya tersampaikan,” tutup Sigit.

Diketahui, BEM SI akan membawa total belasan tuntutan pada aksi demo 11 April. Selain menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, mahasiswa juga mendesak stabilitas harga kebutuhan pokok.

Berikutnya, mendesak pemerintah memberikan jaminan kesediaan barang-barang pokok bagi masyarakat. Pemerintah juga didesak membatalkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Tuntutan demo mahasiswa ini juga mendesak Presiden Jokowi mengusut kasus mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja para menteri. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI