kicknews.today – Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam IMM Cabang Bima di Polres Bima berujung ricuh, Selasa (12/12/2023). Sejumlah massa aksi yang dianggap provokasi diamankan petugas.
Kericuhan bermula saat massa memaksa maju di hadapan petugas. Namun dihalau oleh barisan petugas yang disiagakan di gerbang utama Polres Bima.
Massa aksi terlihat melempar air mineral ke arah petugas, sehingga memicu ketegangan hingga terjadi saling dorong. Di tengah kericuhan itu, sejumlah kader IMM berhasil diamankan.
Pada demo itu, massa mengungkap bahwa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bima terjadi permasalahan sosial yang sangat meresahkan masyarakat. Seperti perang antar kampung, pembacokan, penyelundupan narkoba hingga kasus pemanahan.
“Kasus ini sengaja dibiarkan oleh pihak Polres Bima. Nyatanya sampai sekarang, kasus terus saja berkepanjangan,” tuding koordinator lapangan (Korlap), Abdul Naufal Selasa (12/12/2023).
Senada juga disampaikan orator lain, Kasturi. Ia menegaskan terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat akibat kurangnya pengamanan pihak kepolisian.
“Padahal mengayomi dan melindungi masyarakat adalah tugas pokoknya pihak kepolisian. Hal itu sudah tertuang dalam UU kepolisian,” tegasnya.
Kabag Ops Polres Bima, AKP Iwan Sugianto mengapresiasi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa. Agar pihaknya bisa lebih intens dalam memberikan penanganan dan penanggulangan terhadap persoalan yang ada di tengah masyarakat.
Terkait persoalan yang terjadi di tengah masyarakat belakangan ini, ia mengaku pihaknya sudah berupaya maksimal dalam memberikan penanganan. Namun tidak semua kasus bisa diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.
“Tidak semua bisa kami lakukan. Yang jelas sampai sekarang, anggota kami masih disiagakan di TKP yang menjadi lokasi kericuhan,” tandasnya. (jr)
