Camat Batu Layar kaget taman median jalan depan Puskesmas Meninting dibongkar

kicknews.today – Camat Batu Layar Afgan Kusuma Negara menyesalkan pihak terkait Destination Management Organization (DMO) yang langsung membongkar taman median jalan di depan Puskesmas Meninting Kabupaten Lombok Barat. Pembongkaran itu diakui tanpa koordinasi dan meminta pertimbangan dari Pemerintah Kecamatan maupun masyarakat setempat.

“Kami menyesalkan sikap DMO yang asal main rekomendasi saja kepada Balai Jalan tanpa bertanya dulu kepada kami yang ada di sini, atau masyarakat sekitar,” sesal Afgan saat dikonfirmasi, Senin (6/2)

Afgan menjelaskan, pengajuan pembongkaran itu diusulkan oleh pihak DMO kawasan khusus Senggigi yang ditandatangani oleh Dirut DMO Senggigi,pada 9 Januari 2023. Kemudian ditujukan kepada pihak Balai Jalan Nasional NTB.

Dalam surat tersebut disebut bahwa DMO merekomendasikan agar taman median jalan tersebut diratakan. Alasannya, sering mengakibatkan kecelakaan.

“Harusnya ada koordinasi dengan kami di kecamatan sebelum pembongkaran,” katanya.

Menurut dia, Pemerintah Kecamatan bersama dengan masyarakat setempat lebih setuju jika taman tersebut tidak dibongkar. Karena bermanfaat untuk memperlambat kendaraan yang melintas. Terlebih di kawasan tersebut ramai, terutama masyarakat yang dari Puskesmas Meninting, maupun anak-anak sekolah yang menyebrang.

“Tapi ini tidak ada koordinasi sama sekali, tiba-tiba hari Kamis (2/2) itu sudah terbongkar setengah tanpa ada pemberitahuan. Mestinya pihak DMO melakukan kajian terhadap hal itu dan bertanya lebih jauh kepada masyarakat setempat mengenai keberadaan taman tersebut,” tegas Afgan.

Dari hasil koordinasi pihaknya dengan Polsek Batu Layar, Afgan mengaku tidak menerima pemberitahuan terkait pembongkaran tersebut. Lantaran pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian saat itu karena inisiatif petugas yang kebetulan sedang berjaga di lokasi.

“Sehari kemudian baru ada pemberitahuan ke sana, saya baru dikirimkan surat-surat hari Senin 6 Februari 2023,” terangnya.

Padahal kata dia, selama ini yang menyebabkan kecelakaan bukan karena taman yang ada di kawasan tersebut. Tetapi pengemudi yang dinilai kurang berhati-hati.

“Hampir 100 persen yang menabrak taman itu adalah pengemudi yang kehilangan konsentrasi dan tidak hati-hati, masyarakat selama ini dinilai sangat terbantu dengan keberadaan taman tersebut,” ujarnya.

Sedangkan setelah taman itu dibongkar, pihaknya menilai anak-anak sekolah maupun masyarakat yang menyebrang justru kesulitan. Terlebih kendaraan yang berlalu lalang di kawasan itu terbilang cukup ramai.

“Kendaraan-kendaraan ini kan suka saling salip kalau melihat jalan luas, dan potensi bahayanya akan lebih besar, makanya kami meminta, agar pihak DMO juga dapat merekomendasikan adanya traffic light di perempatan Montong,” jelas Afgan.

Sebelumnya, pihak Kecamatan telah bersurat ke Dinas Perkim Lombok Barat terkait usulan penataan taman tersebut pada tanggal 20 Januari lalu.

“Kami ingin taman itu cukup ditata saja bagian-bagian yang sudah pernah ditabrak. Tinggal ditata, dikasih semen sedikit, dicat putih-biru, dikasih tanaman-tanaman dan diberi penerangan, cukup itu saja,” pungkas Afgan.

Dikonfirmasi terpisah, Kadis Perkim Lombok Barat H. Baharuddin Basya mengakui bahwa piknya telah menerima surat usulan dari pihak Kecamatan tersebut.

“Betul suratnya sudah diterima tapi kewenangan ada di Balai Jalan. Nanti bisa ditanyakan langsung ke Balai Jalan Nasional. Karena status jalan itu adalah jalan nasional,” tutupnya melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, pihak DMO sendiri saat ini masih belum bersedia memberikan klarifikasi lebih jauh terkait rekomendasi pembongkaran taman yang menimbulkan polemik tersebut. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI