Bupati Lombok Utara tiadakan salat Id di Lapangan

kicknews.today – Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu telah mengambil kebijakan untuk tidak melaksanakan salat Idulfitri (Id) di lapangan dalam skala Kabupaten. Kebijakan tersebut diambil guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 dan mencegah  munculnya cluster baru, mengingat salat Id di lapangan akan menimbulkan kerumunan dengan skala besar.

“Kita akan tiadakan salat Id skala kabupaten atau di lapangan, diimbau kepada masyarakat agar melaksanakannya di masjid dan mushola saja, tapi tetap harus mengedepankan protokol kesehatan, ” ungkap Djohan saat menggelar jumpa pers di Aula Satpol PP dan Damkar KLU, Senin (10/5).  

Djohan mengatakan, kebijakan yang diambil pemerintah daerah sesuai dengan surat edaran Menteri Agama RI Nomor SE. 03 tahun 2021 tentang panduan ibadah Idulfitri 1442 H. Hal ini juga berdasarkan hasil rapat koordinasi serta kesepakatan bersama dengan TNI-Polri. Pemerintah Daerah sendiri sudah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Nomor 188.64/174/2021. 

“Saya imbau kepada seluruh masyarakat Lombok Utara untuk tetap menjaga kesehatan serta protokol covid-19. Di masjid tempat perayaan Idulfitri pun harus dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan sabun,” tegasnya.  

Selain meniadakan salat Idulfitri di lapangan, bupati juga meniadakan pawai takbiran yang biasa dilakukan masyarakat. Hal ini tidak lain untuk mencegah penyebaran virus corona, mengingat saat ini di Lombok Utara pasien Covid-19 semakin meningkat.  

“Kita juga minta nanti petugas keamanan untuk senantiasa menjaga ketat prosesi perayaan salat Id dan pawai takbiran,” ujarnya.  

Begitu juga dengan tempat-tempat hiburan dan kunjungan wisata akan dibatasi agar tidak terjadi kerumunan pengunjung. 

Sementara itu, Plt Kabag Kesra Setda KLU H. Rubain menambahkan, kondisi pada Ramadhan ini memang berbeda dan aturannya ketat. Maka itu pemerintah dan TNI-Polri sudah menelurkan sebuah kesepakatan dan akan dilakukan pengamanan yang sangat ketat.  

“Untuk salat Id kita tiadakan untuk skala kabupaten, kita sarankan kepada masyarakat untuk memanfaatkan masjid dan mushola di tempat masing-masing,” ucapnya. 

Untuk menghindari kerumunan, pihaknya berharap kepada masyarakat untuk membagi jamaahnya agar tidak terlalu menumpuk di masjid dan mushola terdekat.  

“Pemerintah sendiri tak mau jika setelah perayaan Idulfitri nanti akan menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19, ” pungkasnya. (iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI