BMKG Mataram sosialisasikan strategi hadapi Tsunami di Pesisir Ampenan

kicknews.today – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram memberikan sosialisasi strategi dalam menghadapi dampak gempa bumi yaitu tsunami, khususnya di wilayah pesisir pantai Ampenan Kota Mataram.

Langkah sosialisasi tersebut antisipasi menghadapi Tsunami bagi warga yang tinggal di sepanjang garis pantai Kota Mataram.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi mengatakan, sosialisasi ini bentuk kewaspadaan menghadapi dampak yang ditimbulkan dari bencana alam gempa bumi yaitu Tsunami.

Perlu diketahui kata Ardhi, negara ini rawan terjadi tsunami akibat gempa bumi bermagnitudo besar.

Untuk itu lanjut Ardhi, bagi warga yang bermukim di pesisir pantai khususnya di wilayah Kota Mataram harus siap siaga dalam menghadapi dampak bencana tsunami.

“Jadi tujuannya adalah untuk membentuk warga dalam menghadapi tsunami atau tsunami ready community,” kata Ardhi usai memberikan sosialisasi di Ampenan Mataram, Selasa (2/3/2021).

Selain memberikan sosialisasi, BMKG Mataram juga melakukan survei kondisi rambu-rambu imbauan di pesisir Ampenan bersama BPBD kota Mataram.

Dalam survei tersebut kata Ardhi, untuk diketahui kontigensi tsunami atau kesiapan menghadapi bencana tsunami di Mataram perlu ditingkatkan.

“Jadi kan bencana gempa bumi ini tidak bisa diprediksi. Kita berikan imbauan kepada warga jika mereka dilanda gempa untuk segera siap. Karena waktu evakuasi itu tidak lama antara 15-30 menit,” ujarnya.

Tujuannya sebut Ardhi, untuk meminimalisir korban atau menciptakan zero victim.

Rambu-rambu evakuasi harus dijaga

Sejauh ini jelas Ardhi, pihaknya telah memasang plang atau papan evakuasi di wilayah NTB. Dari sepuluh kabupaten kota di NTB, sebanyak 80 plang jalur evakuasi telah dipasang.

“Kita minta untuk tetap dijaga bagi warga sekitar. Karena plang ini tujuannya agar warga paham kemana harus bergerak ketika merasakan gempa besar,” jelasnya.

Dari hasil survei di wilayah Ampenan, ditemukan kata dia beberapa plang dalam kondisi rusak.

“Sebagian besar masih bagus dan terkoneksi di wilayah Lingkar Selatan dan Ampenan. Hanya beberapa saja yang rusak,” sesalnya.

Ia pun mengedukasi masyarakat agar semua kelengkapan dalam menghadapi tsunami untuk ditingkatkan dan terus dijaga.(Vik)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI