BKSDA belum bisa simpulkan penyebab kematian Paus Bungkuk di perairan Bima

kicknews.today – Bangkai Paus jenis Bungkuk ditemukan oleh nelayan di perairan Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, NTB, Rabu (10/5). Temuan itupun sontak menghebohkan warga setempat.

Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB melalui Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Bima, Eny Karniawati membenarkan adanya bangkai Paus Bungkuk yang terdampar.

“Ini jenis Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae). Wilayah jelajahnya di semua benua,” terangnya.

Dia belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab matinya mamalia dilindungi itu, karena kondisinya sudah membusuk.

“Bisa jadi karena sakit. Tapi itu hanya dugaan, karena untuk mengetahui penyebab pasti harus dilakukan diuji laboratorium oleh tim ahlinya. Jadi, BKSDA tidak punya kewenangan untuk hal itu,” kata Eny, Jumat (12/5).

Dia menjelaskan, kondisi bangkai Paus tersebut diperkirakan mati tiga hari sebelum ditemukan. Untuk pengambilan sampel untuk diuji laboratorium sangat kecil kemungkinan dilakukan, mengingat kondisinya sudah membusuk.

“Biasanya kalau sudah busuk, jarang diambil sampel,” jelasnya.

Yang jelas lanjut dia, dari pertama kali ditemukan oleh warga kondisi paus masih utuh secara fisik dan tidak ada tanda-tanda luka. Sehingga besar kemungkinan kematian paus bukan mati dibunuh.

“Memang tidak sempat diperiksa secara detail, selain karena sudah busuk, isi perutnya sudah terburai saat dievakuasi warga,” katanya.

Bangkai paus tersebut kata dia, sudah dipindahkan ke area tanaman bakau yang jauh dari pemukiman warga. Bangkai paus kemudian diikat agar membusuk secara alami.

“Paus tersebut panjangnya 6 meter, jadi tida memungkinkan untuk dikubur,” pungkasnya.

Kades Laju, Ismail mengatakan, temuan bangkai Paus sempat menghebohkan warga desa. Paus ini berukuran besar dengan kisaran berat 7 ton.

“Saya gak tahu apakah matinya ditombak atau hal lain,” jelasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI