kicknews.today – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram melakukan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) di Posyandu Keluarga Tulip, Lingkungan Kamasan, Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Kamis (27/6/2024).
Intervensi ini merupakan kolaborasi BBPOM dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan (TP PKK) Kecamatan Selaparang dan Puskemas Mataram.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menyampaikan stunting merupakan permasalahan nasional yang penanganannya harus komprehensif dan terpadu.
Pasalnya, stunting akan berdampak pada tumbuh kembang fisik dan intelektual anak dan akan mempengaruhi daya saing bangsa ke depannya. Sehingga, setiap elemen bangsa harus mengambil peranan aktif untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Menjadi kewajiban kita bersama, terutama pemerintah, untuk memastikan ketersediaan serta terpenuhinya pangan yang aman, bermutu dan bergizi guna mendukung daya saing generasi penerus untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Yosef.
Dikatakan Yosef, BBPOM di Mataram senantiasa mendukung dan siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam upaya menurunkan angka stunting di NTB.
“Melalui edukasi kepada peserta Posyandu Keluarga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya pangan yang aman, bermutu dan bergizi,” katanya.
Selain memberikan edukasi terkait 5 Kunci Keamanan Pangan, Waspada Bahan Berbahaya Dalam Pangan, Cek KLIK dan BPOM Mobile, BBPOM Mataram juga menyerahkan paket pencegahan stunting berupa telur dan garam beryodium kepada 89 sasaran terdiri dari balita, ibu hamil dan lansia yang hadir.
BBPOM Mataram juga mendisplay contoh produk obat, kosmetik, obat tradisional dan pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (tanpa izin edar, mengandung bahan berbahaya) sebagai upaya memutus mata rantai peredaran produk ilegal yang beresiko pada kesehatan.
Sementara Lurah Monjok, Leo Amri mengapreasiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan BBPOM di Mataram, dalam upaya memberikan edukasi masyarakat.
“Kami apresiasi dan berterimakasih atas upaya BBPOM dalam mengedukasi warga tentang obat dan makanan yang aman serta pemberian paket pencegahan stunting bagi peserta Posyandu Keluarga Tulip,” ucapnya.
Untuk diketahui, ISPS merupakan aksi serentak terpadu untuk pencegahan stunting melalui pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita secara berkelanjutan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2024 di seluruh provinsi di Indonesia.
ISPS ini bertujuan untuk meningkatan kunjungan dan cakupan sasaran ke Posyandu, deteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting bagi calon pengantin, ibu hamil dan balita serta melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki permasalahan gizi. (gii)