Bayi kembar siam satu jantung lahir di RSUD Soedjono Selong Lombok Timur 

kicknews.today – Setelah kasus kembar siam Anaya dan Inaya dari desa Jurit Kecamatan Masbagik, Tim medis RSUD Soedjono Selong kembali berhasil melakukan operasi bedah sesar pada kasus yang sama. Namun kali ini, bayi kembar siam yang berhasil dilahirkan itu mengalami penyakit yang cukup langka yakni Thorako-Omphalophagus atau kondisi dimana bayi kembar siam tersebut lahir dengan satu jantung. 

Direktur Utama RSUD Soedjono Selong, Dr. Hasbi melalui Wakil Direktur (Wadir) Umum dan Keuangan RSUD Soedjono Selong, Lalu Jamiri membenarkan kasus kelahiran bayi tersebut. Bayi tersebut lahir Jumat (28/4) sekitar pukul 08.45 Wita.

Kasus bayi yang dilahirkan oleh Zuhratul Qodriah itu cukup langka dan kondisi seperti itu hingga saat ini tidak bisa dilakukan tindakan pemisahan dengan operasi. 

“Dengan kondisi jantung yang ikut menyatu dua badan maka prognosisnya tidak begitu baik, karena belum ada yg dapat memisahkan jantung di RSUD Soedjono Selong ini,” ujar Jamiri saat dimintai keterangan pada Minggu (30/4).

Untuk itu, edukasi yang hanya bisa dilakukan RSUD Soedjono bagi keluarga bayi tersebut adalah merawat bayi itu dengan sebaik-baiknya. 

“Bila dapat survive atau bertahan hidup maka harus siap hidup berdampingan selamanya,” katanya. 

Berbeda dengan kasus bayi kembar siam Inaya dan Anaya yang dipisahkan di RSUD dr Soetomo (Surabaya) yang hanya menyatu di bagian hepar dengan jantung terpisah. Keadaan ini juga disebut conjoined twin omphalopagus dimana kondisi kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. 

Namun sangat berbeda dari bayi Zuhratul Qodriah dimana bayinya, bagian tubuh terutama, dada menyatu, dan bayi tersebut memiliki satu jantung dan  memiliki dua organ hati.

Lebih lanjut Jamiri menerangkan, kembar siam tersebut berkembang ketika embrio awal memisahkan secara parsial untuk membentuk dua individu. 

“Kebanyakan kembar siam meninggal setelah dilahirkan dan ada juga yang tidak bisa dipisahkan dan menetap seumur hidup,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI