kicknews.today– Baru saja terlihat ramai beberapa pekan, kini objek wisata alam Sembalun di Lombok Timur kembali sepi. Padahal, aktivitas wisata ini baru saja menggairahkan ekonomi warga setelah diterpa badai pandemi sejak tahun 2019 lalu.
Sejak dikeluarkan edaran PKKM skala mikro oleh Gubernur NTB, kemudian menyusul Kota Mataram mengeluarkan PPKM Darurat dan Pemda Lombok Timur (Lotim) keluarkan PPKM Darurat Imbangan, berdampak pada angka kunjungan wisatawan disejumlah obyek wisata di Lotim.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Royal Sembahulun mengatakan, kebijakan ini berdampak kepada sepinya pengunjung. Apalagi, kebijakan PPKM diikuti dengan penyekatan jalan masuk ke Sembalun. Termasuk, pendakian ke Gunung Rinjani turun drastis lantaran PPKM Jawa Bali.
“Kalau sudah ada kebijakan PPKM yang pasti dari sektor pariwisata mati total,” keluh Royal saat dihubungi kicknews.today, kamis (15/7).
Royal bersama para pengelola wisata lainnya mengaku, hanya menunggu dibuka kembali kawasan wisata. Sebab, mengandalkan wisatawan lokal tentunya tidak terlalu banyak.
“Mau mengandalkan pertanian, bagi yang sedang panen sih enak. Tetapi bagi mereka yang tanamannya sedang proses pertumbuhan, tentunya cukup berat menutupi minimnya penghasilan akibat lumpuh karena PPKM,” cetus Royal.
Sebelum PPKM diberlakukan kata Royal, kawasan wisata Sembalun sudah mulai ramai pengunjung. Terlihat dari kamar-kamar penginapan, diakhir pekan selalu full dan wisata petik stroberi juga ramai pengunjung.
“Sebelum PPKM sih ramai,” katanya.
Ia pun tidak bisa berkata banyak, ketika disandingkan dengan alasan pandemi covid-19. Pihaknya berharap, keseriusan semua pihak termasuk pemerintah untuk mengatasi pandemi ini.
“Kalau sudah berbicara corona maka kita tidak bisa berkata banyak. Semoga Pemerintah dapat mengatasinya dengan cepat. Supaya dapat kembali normal, ” harapnya.
Selain itu tambahnya, proses vaksin juga dipercepat. Sehingga ke depan PPKM tidak perlu lagi, karena masyarakat memiliki anti body yang lebih kuat karena sudah vaksin.
Senada dengan itu, koordinator pengelola kawasan wisata Denda Seruni, Imran mengaku angka kunjungan wisatawan menurun drastis.
Hal ini disebabkan ada titik penyekatan bukan di wilayah Lotim. Pada hari-hari normal, angka kunjungan hampir 100 persen. Namun akibat adanya PPKM, angka kunjungan turun drastis hampir 30 persen.
Ia mengakui, wisata yang sering berkunjung kebanyakan berasal dari wilayah Kota Mataram dan Lombok Tengah. Namun pihaknya harus berlapang dada sebab masih adanya penyekatan.
“Kami saat ini di lokasi wisata melakukan perbaikan di tempat yang rusak-rusak,” pungkasnya. (Oni)