Baru 2 bulan diperbaiki, jalan provinsi di Lombok Barat rusak lagi

kicknews.today – Akses jalan menuju pelabuhan Gili Mas Kecamatan Lembar Lombok Barat rusak lagi. Padahal 2 bulan lalu beberapa titik kerusakan jalan sudah diperbaiki dengan tambal sulam oleh pihak provinsi NTB.

Kerusakan terjadi di beberapa titik sehingga dikeluhkan oleh masyarakat, terutama para pengendara. Warga pun mendesak agar jalan sepanjang hampir belasan kilometer itu ditangani permanen.

Dari pantauan, titik yang ditambal sulam seperti di tikungan yang kerap terjadi kecelakaan terlihat sudah mulai rusak. Kubangan jalan berbentuk gelombang, menyebabkan sangat rawan kecelakaan.

“Warga yang lewat juga harus berhati-hati. Lebih-lebih kendaraan seperti truk dan Fuso yang bongkar muat di pelabuhan Gili Mas lalu lalang di jalur itu. Seharusnya jalan ini diperbaiki maksimal,” kata Rahmat, 37 tahun pengendara yang melewati jalan itu setiap hari, Jumat (7/4).

Warga Sekotong yang bekerja di Mataram itu pun merasa pemerintah seperti tak ada niat yang maksimal dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan. Seperti jalan provinsi penghubung Sekotong dan Lembar yang beberapa bulan diperbaiki itu.

“Ya percuma jadinya di perbaiki kalau hanya untuk meredakan hati masyarakat saja kalau akhirnya rusak lagi,” kata Rahmat.

Kepala Desa Lembar Selatan H Beny Basuki mengatakan, kondisi jalan itu sebenarnya sudah tak layak dilalui karena membahayakan pengendara. Menurut dia, kondisi jalan sudah rusak parah dan harus segera ditangani permanen.

“Kita tak tau besok warga ini mau tanam pisang lagi atau bagaimana, tapi kalau tanam pisang lagi tentu membuat kinerja provinsi itu perlu dipertanyakan oleh warga,” tegas dia melalui telepon, Sabtu (8/4).

Akibat jalan rusak itu kata dia, pernah terjadi kecelakaan lalu lintas menimpa warga dan turis kapal pesiar. Sehingga warga yang kesal dengan kondisi jalan rusak yang tak kunjung ditangani pemerintah sehingga ditanami pohon pisang.

“Tapi penanganan yang dilakukan pemerintah pun masih sebatas tambal sulam. Itupun sebagian bantuan dari perusahaan BUMN dan swasta yang beroperasi di daerah itu,” ujarnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI