kicknews.today – Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah membeberkan data stunting di NTB. Berdasarkan elektronik pencatatan pelaporan gizi masyarakat (e-PPGBM), data stunting di NTB capai 19,02 persen.
Ia menyebut, angka ini yang terus menerus ditekan oleh pemerintah provinsi NTB melalui program unggulan posyandu keluarga khusus ibu hamil dan bayi .
Seluruh posyandu kata Rohmi, menjadi posyandu keluarga. “Kita harap akan ada penurunan stunting, gizi buruk, ibu melahirkan meninggal serta angka kematian bayi menurun,” katanya, Kamis (5/11).
Karena jelas dia, masalah stunting ini tidak pada satu sektor saja. Namun, juga terletak pada imun, kesehatan remaja. “Kemudian juga sangat di tunjukan oleh tingkat pendidikan masyarakat atau pengetahuan masyarakat tentang stunting,” lanjutnya.
Rohmi mengungkapkan data 19,02 persen tersebut, riil dikumpulkan dari seluruh Puskesmas dan Posyandu di NTB. Bukan data dari Riskesdes yang merupakan data survei. “Nanti data dari Riskedes akan dibandingkan dengan data e-PPGBM untuk menjadi bahan evaluasi,” katanya.
Pun, dari data PPGBM, persentasi stunting tertinggi ada di Mataram. Akan tetapi jika dari segi jumlah, terbanyak di Lombok Timur. “Namun secara persentasi Lombok Timur mengalami penurunan yang signifikan,” katanya.
Ia pun berharap agar masyarakat NTB bisa memahami bagaimana gizi yang baik untuk keluarganya. Juga, bagaimana hidup sehat
“Sehingga secara inisiatif akan berusaha menjaga dan kami lebih mengedepankan edukasi dari itu semua,” pungkasnya.(Vik)