Angka stunting di Lombok Timur turun signifikan di tahun 2022

kicknews.today – Dalam mencapai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan Teknologi khususnya di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), maka salah satu faktor yang harus diselesaikan ialah masalah stunting.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lotim, HM. Juaini Taofik, saat membuka acara Diseminasi Audit Kasus Stunting ke-2, yang berlangsung di Ruang Rupatama 1 Kantor Bupati Lotim, Selasa (15/11).

Oleh karena itu, kata Sekda, kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting ke-2, ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif untuk dilaksanakan dalam rangka menyampaikan rekomendasi dan hasil audit tim pakar. Selanjutnya akan ditindak lanjuti sebagai perbaikan kedepannya, dengan berkolaborasi dengan semua pihak terkait sehingga kasus stunting bisa diatasi kedepannya.

Disebutkan, sudah menjadi keharusan bagi semua stakeholder harus ikut berkontribusi dalam upaya menurunkan angka stunting, demi menciptakan generasi masa depan yang unggul dan berkualitas.

Tak hanya itu, sambungnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendalami akar masalah penyebab stunting di Lotim. Karena dengan menemukan akar masalahnya, tentunya akan manjadi acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya berupa perencanaan, penganggaran, pelaksanaannya hingga sampai monitoring dan evaluasi.

“Kami mohon nanti tim pakar lebih detail, agar kami tau apa-apa saja langkah yang harus dilakukan kedepannya terkait penangan stuntung ini” pintanya.

Ditempat yang sama, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Drs. Sama’an, M.Si menyampaikan bahwa Lotim merupakan kabupaten pertama yang melakukan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting ke-2, sehingga diharapkan agar hasil audit ini bisa segera ditindak lanjuti.

“Karena audit yang pertama sudah dilakukan, dan akan ditindak lanjuti. Sehingga, kami juga harapkan langkah yang sama di audit yang ke-2. karena kalau lambat dilakukan takutnya kasus stunting ini akan semakin parah,” ujarnya mengingatkan.

Adapun sasaran untuk audit yang ke-2 ini, sambung Sama’an, adalah keluarga dan balita yang statusnya agak parah. Apalagi Lotim merupakan kabupaten yang paling tinggi status stuntingnya. Berdasarkan hasil pendataan terakhir 2022 pada bulan Oktober 2022 dengan persentase 17,63 %, begitu juga kasus stunting pada balita masih diangka 21.000 lebih.

“Namun kita akui Lotim merupakan Kabupaten yang penurunan stunting cukup signifikan. Bayangkan, dari 32 % pada tahun 2021, sekarang sudah diangka 17,63 % jadi menurun 20%,” ujar Sama’an.

Dengan adanya penurunan ini, BKBN Provinsi sangat mengapresiasi capaian Lotim dalam upaya penurunan stunting, walaupun angka jumlah stuntingnya paling tinggi, tapi itu merupakan sebuah kewajaran mengingat Lotim merupakan kabupaten yang paling tinggi jumlah penduduknya.

“Namun kita tidak boleh puas dengan hasil tersebut, karena masih banyak para penderita stunting yang butuh penangan dan program yang sudah direncanakan, harus tetap direalisasikan,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI