Anak yatim piatu di Lombok Barat disetubuhi 4 bocah

kicknews.today – Nasib malang dialami remaja 15 tahun asal Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Anak yatim piatu ini diduga menjadi korban persetubuhan oleh pacar dan tiga temannya.

Awalnya korban tidak mau mengadukan kejadian tersebut kepada keluarganya. Namun, kakaknya inisial J penasaran lantaran ada bekas merah di leher korban.

“Pacar korban malam itu sedang mabuk sama temannya, lalu menelepon adik saya untuk menemuinya di lokasi di tempat dia mabuk. Kemudian korban datang kesana seorang diri,” jelas kakak korban, Sabtu (28/1).

Setelah kejadian malam itu, J melihat ada bekas merah pada leher adiknya. Ia pun menanyakan namun tak mau jujur, akhirnya korban mengakui bahwa sudah disetubuhi oleh pacar dan 3 temannya.

“Setelah ia jujur, kami langsung laporkan kasus itu ke Polsek Gerung,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Gerung AKP Agus Pujianto membenarkan laporan persetubuhan tersebut. Diketahui, terduga pelaku merupakan anak di bawah umur.

“Benar, kasus itu sudah ditangani Unit PPA Polres Lombok Barat,” kata Agus.

Saat ini, korban telah mendapatkan pendampingan dari pihak Dinas Sosial Lombok Barat untuk pemulihan psikologinya.

Yan Mangandar dari Pusat Konsultasi Bantuan Hukum UIN Mataram, pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyidik di Polres Mataram perihal dugaan kasus tersebut. Sesuai dengan amanat UU sistem peradilan pidana anak (SPPA) wajib bagi anak pelaku didampingi oleh penasehat hukum, apalagi dalam kasus persetubuhan yang terjadi ini ancamannya lebih 5 tahun.

“Bukan hanya korban, tapi pelaku juga kami damping karena masih berusia anak,” kata Yan.

Pada kasus ini, empat orang pelaku anak terlibat. Tiga diantaranya melakukan persetubuhan, sedangkan satu orang tindakan pelecehan.

“Tiga orang sudah diamankan di Polres Lombok Barat. Satunya lagi yang merupakan pacar korban belum menyerahkan diri,” jelasnya.

Untuk diketahui, korban merupakan anak yatim piatu. Begitu juga dengan tiga dari empat terduga pelaku merupakan anak yatim piatu dan putus sekolah. Bahkan satu orang diantara mereka anak broken home.

“Jadi, yang masih sekolah di antara mereka hanya pacar korban,” kata Yan, Sabtu malam (28/1).

Terlepas dari kasus tersebut, Yan berharap peran dan keterlibatan Pemda Lombok Barat dalam membantu pendidikan anak, agar tidak putus sekolah. Harusnya, usia mereka mendapatkan pendidikan yang layak meski berasal dari keluarga yang kurang mampu. “Masa depan anak tanggung jawab kita semua. Pendidikan anak sangat penting, agar mereka tidak mudah terjerumus dalam pergaulan bebas,” harapnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI