kicknews.today – BMKG mencatat sebanyak 461 gempa bumi terjadi selama Oktober 2023 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 kilometer. Jumlah tersebut meningkat dibanding bulan September sebanyak 388 kejadian.
“Dari 461 kejadian tersebut terdapat 3 kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah NTB,” jelas Kepala BMKG Mataram Ardhianto Septiadhi SSi, Selasa (7/11/2023).
Kejadian gempa bumi dirasakan terjadi pada 15 Oktober 2023 pukul 23.24 Wita dengan M 4.4 dan kedalaman 15 km dirasakan di wilayah Dompu dan Bima dengan intensitas III MMI. Gempa bumi dirasakan juga terjadi pada 21 Oktober 2023 pukul 20.04 Wita dengan M 4.6 dan kedalaman 13 km dirasakan di wilayah Kabupaten Bima III MMI dan Kota Bima II MMI.
“Kemudian gempa bumi yang dirasakan terjadi pada 27 Oktober 2023 pukul 21.10 Wita dengan M 5.5 dan dengan kedalaman 44 km dirasakan di wilayah Bima dengan intensitas II MMI,” katanya.
Analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya bulan Oktober 2023 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempa bumi dan dominasi sumber gempa bumi.
“Berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempa bumi Bulan Oktober 2023 terlihat kejadian gempa bumi terbanyak pada tanggal 22 Oktober 2023 sejumlah 22 kejadian,” jelas Ardhi.
Berdasarkan besar magnitudonya lanjut dia, gempa dengan M < 3 sebanyak 353 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 107 kejadian dan 1 kejadian gempa bumi dengan M ≥ 5. Pada tanggal 22 Oktober 2023 mendominasi kejadian gempa bumi di bulan Oktober 2023 dengan jumlah 18 kejadian pada rentang 3 ≤ M < 5.
Sementara berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 367 kejadian, gempa bumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 89 gempa bumi dan 5 kejadian dengan kedalaman > 300 Km.
Kondisi seismisitas Wilayah NTB dan sekitarnya bulan Oktober 2023 aktivitas gempa bumi didominasi di daerah sumber gempa bumi Subduksi Selatan NTB, Back arc Thrust Utara Dompu dan Bima.
“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” harapnya. (jr)
