kicknews.today – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat direncanakan mendapat jatah 50 vaksin COVID-19 di tahap pertama.
“Untuk tahap pertama sekitar 50 ribu di NTB,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi saat dikonfirmasi wartawan di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (8/12).
Ia mengatakan, di tahap pertama ini vaksinasi di prioritaskan kepada tenaga kesehatan, personil TNI/Polri, Sat Pol PP dan ASN yang jumlahnya mencapai 50 ribu orang.
“Untuk tenaga kesehatan ini baik yang ASN maupun non ASN, termasuk petugas kesehatan yang magang di Puskesmas dan Rumah Sakit itu semua menjadi prioritas utama, karena mereka berada di garis terdepan,” ujarnya.
Vaksinasi di tahap pertama ini, kata dr Eka sapaan akrabnya baru dilaksanakan di bulan Januari 2021. Namun, kapan tanggal pastinya, dr Eka belum bisa memastikannya.
“Kenapa, karena petunjuk teknisnya (Juknis) belum turun dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena ini terkait persiapan yang harus kita lakukan di daerah,” terang dr Eka.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum mengetahui jenis vaksin COVID-19 yang nantinya dikirim Kemenkes untuk NTB. Sebab, dari informasi yang diterimanya ada tiga vaksin. Bahkan, dalam surat keputusan (SK) Menteri Kesehatan ada empat jenis vaksin yang beredar di Indonesia.
“Jadi dari tiga merek vaksin itu kita belum tahu mana yang turun ke NTB. Karena sosialisasi dan pelatihan itu sesuai dengan vaksin yang dikirim ke NTB. Kemudian, kita lakukan screening kepada orang-orang yang akan di vaksin,” jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah itu.
Eka menambahkan, bagi pasien yang pernah dinyatakan COVID-19 tidak akan diberikan vaksin.
“Pasien yang sudah kena COVID-19 tidak akan d vaksin. Begitu juga yang memiliki penyakit komorbit berat tidak akan di vaksin. Jadi yang di vaksin itu berumur 18-59. Kalau anak-anak dan lansia tidak di vaksin,” katanya. (ant)