kicknews.today – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan segera memiliki jalan tol sepanjang 82 kilometer, jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat sampai dengan Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur ini disebut membutuhkan biaya Rp22 triliun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTB Sadimin menjelaskan biaya pembangunan jalan tol tersebut berdasarkan hasil studi kelayakan atau pra+feasibility study (FS) yang telah dilakukan pada tahun 2024.

”Kalau di dalam pra-FS untuk fisik dibutuhkan anggaran Rp16 triliun sampai Rp22 triliun totalnya,” kata Sadimin didampingi Kepala Dinas Kominfotik NTB, Yusron Hadi di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (2/6/25)
Sementara untuk pembebasan lahan, dari hasil pra-FS tersebut dibutuhkan anggaran Rp1,95 triliun. Dengan rincian, Lombok Barat total lahan yang dibebaskan sepanjang 440 meter persegi dengan nilai pembebasan Rp300 miliar.
Lombok Tengah luas lahan 1.917 meter persegi dengan nilai pembebasan Rp1 triliun dan Lombok Timur luas lahan 1.978 meter persegi dengan nilai pembebasan Rp600 miliar.
”Kenapa Lombok Tengah paling besar, karena paling banyak lahan yang akan dibebaskan,” ujarnya.
Lebih lanjut Sadimin menjelaskan, pembangunan jalan Tol Lembar-Kayangan ini berdasarkan pra-FS akan melewati tiga kabupaten, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Diman Di dalam pra-FS ada tiga opsi trase jalan yang akan digunakan, pertama melalui jalur utara dimulai dari Lembar sampai Kayangan. kedua melalui jalur selatan mulai dari Lembar melewati patung sapi Gerung, Lombok Barat sambung menuju Jalan Bypass BIL sebelum langsung ke Kayangan.
Kemudian ketiga melalui jalur tengah dari Lembar melewati Jalan Bypass BIL ke Praya di Lombok Tengah selanjutnya ke Kayangan Lombok Timur.
Sadimin juga menyebutkan untuk mempercepat pembangunan jalan tol ini, Pemprov NTB siap mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan pada pelaksanaan studi kelayakan pada 2025.
”Tahun ini dialokasikan anggaran untuk studi kelayakan yang sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat dan kami mengajukan izin ke pusat kemudian nanti pelaksanaannya menyusun KAK (Kerangka Acuan Kerja) terang Sadimin.
Disebutkan juga bahwa proyek jalan tol NTB ini membutuhkan waktu yang panjang sehingga diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2031.
kehadiran jalan tol Lembar Kayangan nantinya di harapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi tetapi juga membuka pusat pertumbuhan baru sehingga terjadi pemerataan pembangunan selain itu juga guna menghindari kemacetan berkepanjangan, mengingat Lembar – Kayangan adalah jalur logistik nasional.
”Artinya dengan adanya jalan tol, nantinya jarak tempuh bisa diperpendek menjadi 1,5 jam, sehingga dengan keberadaan jalan tol ini, akan mengurai kemacetan,” Terang Sadimin (wii)