kicknews.today – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram akan menggelar Festival Kuliner Ramadan yang berlangsung mulai 7 Maret 2025 di Teras Udayana.
Acara ini diharapkan dapat menjadi destinasi utama bagi masyarakat untuk mencari menu berbuka puasa dan sahur, sekaligus menghidupkan suasana kota selama Ramadhan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, mengungkapkan bahwa festival ini tidak menggunakan anggaran APBD, melainkan melibatkan pihak ketiga dengan sistem bagi hasil. Konsep ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi para pelaku usaha kuliner yang terlibat.
”Festival ini murni dikelola melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Kita ingin memberikan semangat bagi para pedagang agar mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih,” ujarnya, Jumat (07/03/2025).
Sebanyak 40 pelaku usaha kuliner lokal akan berpartisipasi, termasuk stand dari PKK Kota Mataram. Berbagai hidangan khas daerah akan tersedia, mulai dari menu berbuka puasa hingga makanan untuk sahur.
Festival Kuliner Ramadhan akan dibuka setiap hari mulai pukul 16.00 WITA hingga 22.00 WITA, dengan jeda saat waktu berbuka puasa hingga selesainya salat tarawih.
”Festival ini akan break saat magrib sampai tarawih selesai. Jadi masyarakat bisa berbuka dengan nyaman, lalu kembali menikmati suasana kuliner hingga pukul 10 malam,” jelas Cahya.
Para pelaku usaha yang berpartisipasi tidak dikenakan biaya sewa lapak. Namun, mereka akan berbagi keuntungan dengan pihak ketiga yang menjadi penyelenggara. Konsep ini diyakini dapat mendorong para pedagang untuk lebih bersemangat dalam menawarkan produk mereka.
Selain itu, festival ini akan berlangsung hingga 25 Maret 2025 dan hanya akan difokuskan pada kuliner. Tidak ada produk e-craft dalam event ini untuk menjaga konsep agar tetap sesuai dengan tema Ramadan.
Selain menjadi pusat kuliner Ramadan, festival ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali Teras Udayana agar tetap ramai dan tidak digunakan untuk aktivitas yang kurang bermanfaat.
”Kami ingin tempat ini tetap hidup selama Ramadan, supaya tidak kosong dan tidak digunakan untuk hal-hal negatif,” tegasnya.
Untuk menambah suasana Ramadan, setiap akhir pekan festival akan diramaikan dengan live music religi. Namun, musik yang ditampilkan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
”Insyaallah, malam Sabtu dan Minggu akan ada musik religi. Tapi kami tetap menyesuaikan agar tidak mengganggu suasana ibadah,” tambahnya.
Dengan adanya Festival Kuliner Ramadan, diharapkan masyarakat Kota Mataram dapat lebih mudah menemukan makanan berbuka dan sahur, sekaligus menikmati suasana Ramadan yang lebih meriah dan penuh keberkahan. (gii)