Jelang Idul Adha, harga sapi di Lombok Timur mulai meroket

Sapi milik Kelompok Ternak Saling Kangen di Desa Pringgasela Timur, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.
Sapi milik Kelompok Ternak Saling Kangen di Desa Pringgasela Timur, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.

kicknews.today – Menjelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, harga sapi ternak di tingkat peternak Lombok Timur beberapa minggu ini mulai mengalami kenaikan. Baik sapi biasa maupun sapi besar seperti Simental, Limosin dan lainnya.

“Alhamdulillah beberapa Minggu ini harga sapi sudah mulai naik. Kalau sebelum pemberangkatan calon jamaah haji harganya masih normal,” kata Handri, Ketua Kelompok Ternak Saling Kangen di Desa Pringgasela Timur, Kecamatan Pringgasela, Sabtu (1/6/2024).

Harga sapi kurban jenis sapi biasa saat ini kata dia, mencapai Rp 12-13 juta per ekor. Sedangkan harga sebelumnya Rp 10 juta. Sementara sapi besar seperti sapi Simental, Limosin dan lainnya yang sebelumnya Rp 13 juta naik mencapai Rp16-20 juta per ekor.

Permintaan sapi kurban tahun ini juga meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Bahkan beberapa peternak memilih menahan tidak menjual sapi ternaknya. Sebab diperkirakan harga sapi akan kembali naik H-5 Idul Adha.

“Meskipun ditawar banyak teman-teman peternak yang memilih untuk tidak menjual sapinya. Karena lebaran masih beberapa minggu dan biasanya harga akan semakin mahal menjelang lebaran. Mudah-mudah bisa mengembalikan modal yang sempat menurun saat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kemarin,” tambah nya.

Dari 50 orang anggota kelompok, jumlah populasi ternak mencapai 200 ekor lebih, siap kurban. Sebagian besar sapi ternak dari kelompok Saling Kangen hanya menyuplai kebutuhan kurban untuk Lombok Timur.

“Sapi-sapi yang ada di kandang ini tidak dibawa keluar. Hanya untuk dijual di Lombok Timur saja. Itu kami lakukan untuk mengatasi adanya penyakit yang akan menular ke ternak kami,” katanya.

Dipastikan hewan kurban yang dibeli dari kelompok ini terbebas dari penyakit. Semua sapi yang yang ada di kandang kelompok terawat dengan baik. Mulai dari kebersihan kandang, pakan, kesehatan ternak sendiri dan sapi-sapi tersebut juga secara rutin di kontrol oleh petugas kesehatan hewan.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Drh Hultatang menambahkan berdasarkan data yang sudah masuk ke Dinas Peternakan jumlah hewan kurban yang masuk untuk sapi dan kambing masing-masing mencapai seribu ekor.

Ia memastikan semua sapi kurban asal Lotim terbebas dari berbagai penyakit. Sebab sejauh ini tidak ada ditemukan satu hewan ternak yang terjangkit penyakit yang sifatnya zoonosis. Sehingga daging sapi kurban itu aman untuk dikonsumsi.

“Kita sampai saat ini masih terbebas dari penyakit-penyakit yang sifatnya zoonosis seperti antraks, cacing hati dan penyakit menular lainnya, termasuk PMK. Sapi kurban itu akan kita periksa pemeriksaan sebelum dan sesudah dipotong,” tutupnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI