35 anak di Dompu keracunan nasi ulang tahun

kicknews.today – Puluhan bocah di Kecamatan Manggelewa mengalami keracunan nasi bungkus di acara ulang tahun, Minggu (5/3). Sebagian besar korban berusia Bawa Lima Tahun (Balita)

Kapolsek Manggelewa, Iptu Ramli, SH., membenarkan adanya sejumlah korban keracunan yang hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Manggelewa dan di Puskesmas Soriutu. Kejadian naas tersebut berawal saat adanya perayaan Hari Ulang Tahun putri dari seorang warga inisial SU (19 tahun) di Desa Kampasi Meci, Kecamatan Manggelewa.

“Jumlah korban sebanyak 35 anak, sebagian besar masih berusia Balita,” kata Kapolsek.

Peristiwa ini berawal pada Minggu (5/3) sekitar pukul 17.00 Wita. Pada acara ulang tahun tersebut, dibagikan 42 nasi bungkus. 32 bungkus diberikan ke tamu dan 10 dibagikan ke ke Dusun Mulia Sari Desa Nusajaya.

Sekitar pukul 18.30 Wita warga yang mendapat pembagian nasi tersebut tiba-tiba mengalami gejala mual, muntah, pusing dan diare. Gejala tersebut, berangsur-angsur timbul satu persatu hingga Senin (6/3), sekitar pukul 15.00 Wita.

“Data tersebut diperoleh dari kedua Unit kesehatan yang merawat sejumlah pasien korban keracunan,” imbuh Kapolsek.

Dari hasil data, dirawat di RS Pratama sebanyak 7 orang dan di PKM Soriutu 7 orang. Sedangkan sisanya dirawat di rumah. Saat ini (Selasa), 6 pasien sudah dipulangkan.

“Jadi total korban keracunan berjumlah 35 orang,” terangnya.

Dari hasil investigasi sementara, kata Kapolsek, penyebab keracunan diduga ayam sudah tidak layak dikonsumsi. Dari pengakuan SU, pada Sabtu, (4/3) sekira pukul 17.40 dia memesan ayam potong 3 kilogram dengan harga Rp105.000 pada seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Inisial DI, warga desa setempat.

“Ayam tersebut dijadikan lauk nasi bungkus yang disajikan 6 jam kemudian,” papar Kapolsek.

Dari keterangan sejumlah warga sekitar menyebutkan, ayam dalam nasi bungkus tersebut sudah tak layak dikonsumsi. Sebab, menurut sebagian warga daging ayam sudah mengeluarkan bau tak sedap dan berwarna biru kehitam-hitaman.

“Saat ini kami masih mendalami penyebab pasti keracunan tersebut. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, lakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda dan LSM serta melakukan monitoring terhadap perkembangan situasi,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI