3 wilayah di NTB masuk level awas bencana kekeringan

kicknews.today – BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebutkan wilayah dengan status level awas dan siaga bencana kekeringan di NTB meluas. BMKG mencatat sebanyak 67 Kecamatan berstatus level awas dan siaga kekeringan yang tersebar di NTB.

Forecaster on duty BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Yuhanna Maurits menyebutkan, peringatan dini kekeringan meteorologis pada level Awas terdapat di Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sambelia). Level siaga terdapat di Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Buer, Moyo Utara dan Utan).

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Yuhanna Maurits menyebutkan terdapat tiga wilayah yang berstatus level awas yakni Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sambelia), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Bayan), dan Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Utan).

“Masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi di periode musim kemarau,” kata Yuhanna, Kamis (10/8).

Sementara wilayah level waspada lanjut Yuhanna, terdapat di Kabupaten Dompu (Kecamatan Dompu, Hu’u, Kempo, Kilo, Manggelewa, Pajo, Woja), Kabupaten Bima (Kecamatan Belo, Bolo, Donggo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Palibelo, Sanggar, Sape, Soromandi, Wawo), Kota Bima (Kecamatan Raba, Rasanae Timur), Kota mataram (Kecamatan Mataram), Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Batu Layar, Gerung, Kediri, Lembar, Lingsar, Narmada), Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Janapria, Praya Barat, Praya Tengah, Pujut).

Kemudian, Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Aikmel, Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Montong Gading, Pringgabaya, Pringgasela, Sembalun, Swela, Sukamulia, Wanasaba), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Gangga, Kayangan, Pemenang, Tanjung), Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Alas, Alas Barat, Batulanteh, Buer, Lape, Lenangguar, Moyo Utara, Orong Telu, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes) dan Kabupaten Sumbawa Barat (Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Maluk, Poto Tano, Seteluk, Taliwang).

“Sedangkan level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Batukliang), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sikur dan Terara) dan Kabupaten Sumbawa (Labangka dan Moyo Hulu),” jelasnya.

Dia menjelaskan, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I Agustus 2023 seluruhnya dalam kategori Rendah (0 – 10 mm/das). Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 7 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian I Agustus 2023 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN) yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB.

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) di NTB secara umum berada pada kategori ‘Sangat Panjang’ (31 – 60 hari). Namun terdapat beberapa titik yang termonitor dalam kategori Ekstrem Panjang (>60 hari) yaitu di pesisir utara Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, serta pesisir Utara Kota Bima.

“HTH terpanjang tercatat di pos hujan Labuhan Pandan selama 122 hari tanpa hujan,” katanya.

Dengan demikian, menuju periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi di periode musim kemarau.

“Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi periode puncak musim kemarau yang mulai memasuki wilayah NTB khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan,” pungkas Yuhanna. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI