3 Kades di Lombok Timur minta jatah kelola pasar

kicknews.today –  Tiga Kepala Desa (Kades) di Lombok Timur lakukan hearing terkait pengelolaan pasar di Paok Motong, Masbagik, dan Lendang Nangka.  Mereka berharap bisa dilibatkan dalam pengelolaan pasar untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PADes).

Hearing yang digelar Rabu (15/2) itu difasilitasi oleh Komisi III bidang Pemerintahan. Dimana beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga hadir dalam hearing tersebut baik Dinas PMD, Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Kepala Desa Paok Motong, Suherman mengatakan, kehadirannya pada hearing tersebut untuk mempertanyakan bentuk pengelolaan dari sejumlah pasar di Paok Motong. Ia ingin mengetahui bagaimana mekanisme pengelolaan pasar, apakah dikelola oleh lembaga atau kelompok tertentu.

“Pertanyaan saya ini tentu ada dasar, karena kami tahunya pasar itu berada di desa kami. Kami juga ingin keberadaan pasar itu bisa memberikan dampak positif bagi desa,” tegasnya.

Menurutnya, desa tidak ingin hanya mendapatkan sisi negatif dari adanya pasar tersebut. Sebab, jika terjadi suatu konflik antar kelompok, masyarakat selalu mengadu dan meminta pertanggung jawaban pada pemerintah desa.

“Jangan kami hanya mendapat tulangnya, sedangkan daging kami tidak kebagian,” jelas Suherman.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Timur, Baiq Parida Afriani mengatakan, Dishub hanya sekadar menjalankan regulasi. Pada Peraturan Daerah (Perda), pasar tersebut merupakan milik daerah yang dikelola Bupati. Artinya, Bupati yang memiliki wewenang untuk menunjuk pihak pengelola.

“Contohnya parkir. Siapapun yang datang, kami terima tapi dengan catatan harus bisa penuhi target sesuai dengan kebijakan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur, L Dami Ahyani menyambut baik hearing dari tiga kades tersebut. Menurutnya, itu langkah baik, karena meski bagaimanapun, pasar yang dikelola oleh Pemda berada di desa mereka.

“Saya menyambut baik keinginan itu, karena jika terjadi persoalan di pasar, mereka bisa dilibatkan untuk menyelesaikannya,” pungka Dami Ahyani. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI