2 tahun vakum, pawai takbiran Lombok Utara lembali digelar

Salah satu perwakilan peserta pawai takbiran saat mengambil nomor urut. (Foto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Setelah dua tahun absen akibat pandemi dan gempa, pawai takbiran tingkat Kabupaten Lombok Utara (KLU) akhirnya kembali digelar tahun ini. Tradisi tahunan yang sempat terhenti ini akan dihidupkan kembali dengan melibatkan masyarakat dari berbagai kecamatan.  

 

 

 

Koordinator Lapangan Pawai Takbiran, Masjudin, menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari tradisi tahunan yang sudah lama ada sebelum terhenti akibat pandemi dan bencana alam. Kini, dengan semangat baru, panitia berusaha mengembalikan kemeriahan pawai takbiran ke tengah masyarakat.  

 

 

 

“Pada dasarnya, pawai takbiran ini adalah kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan sebelum pandemi dan gempa. Namun, pada tahun-tahun sebelumnya, kita terpaksa menunda. Tahun ini, kami mencoba berkoordinasi dengan teman-teman untuk menghidupkan kembali pawai takbiran tingkat Kabupaten Lombok Utara,” ujarnya, Jumat (28/03/2025).  

 

 

 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai ini akan melibatkan perwakilan dari setiap kecamatan, di mana masing-masing akan mengirimkan kafilahnya. Sementara itu, masyarakat Tanjung diberi kesempatan seluas-luasnya untuk ikut serta meramaikan acara.  

 

 

 

“Kawan-kawan dari empat kecamatan selain Tanjung akan mengirimkan perwakilan, sementara masyarakat Tanjung diberikan kesempatan untuk meramaikan acara ini sebanyak-banyaknya,” katanya. 

 

 

 

Pada edisi sebelumnya, pawai takbiran tingkat kecamatan diikuti oleh 34 hingga 39 kafilah. Tahun ini, jumlah peserta diperkirakan akan mencapai angka yang sama, yaitu 39 kafilah.  

 

 

 

Pawai akan dimulai dari Lapangan Tioq Tata Tunaq (Lapangan Tanjung) dan melewati jalur dua sebelah barat, melintasi depan BPD NTB Syariah, lalu berbelok kiri menuju Jalan Karang Lango hingga pertigaan Pura Dalam.

 

 

 

”Dari sana, peserta akan kembali mengikuti jalur dua hingga Pasir Balap sebelum akhirnya kembali ke lapangan untuk menyelesaikan rute,” terangnya.

 

 

 

Untuk memastikan pawai berjalan lancar dan tertib, panitia menetapkan target penyelesaian acara maksimal pukul 02.00 Wita, lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya yang bisa berlangsung hingga pukul 03.00 Wita. Demi efisiensi, beberapa elemen seperti atraksi dan penataan lampion akan diminimalkan.  

 

 

 

“Sesuai kesepakatan, tidak ada pembatasan jumlah peserta. Namun, kami berharap pelaksanaannya bisa lebih efisien dan selesai lebih cepat, sekitar jam 2 pagi,” ujarnya.  

 

 

 

Selain itu, penilaian terhadap para kafilah akan didasarkan pada tiga aspek utama seperti gema takbir dengan nilai 40 persen, kerapian barisan dan pakaian peserta dengan nilai 35 persen serta lampion dengan nilai 25 persen.

 

 

 

Dengan persiapan yang matang, panitia berharap pawai takbiran tahun ini bisa berjalan lebih baik, lebih tertib, dan tetap meriah.

 

 

 

“Semoga tahun ini lebih sukses dan masyarakat Lombok Utara bisa menikmati suasana takbiran dengan penuh kegembiraan,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI