kicknews.today – Pemerintah kerajaan Belanda akan mengembalikan harta karun yang dulu dijarah tentara Belanda (KNIL) dari pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Rencananya, Pemerintah Belanda akan mengembalikan harta-harta karun Lombok yang tak ternilai harganya itu pada pekan depan yakni pada 10 Juli 2023 mendatang.
Penampakan harta karun Lombok ini dapat diakses lewat situs web Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid).
Foto-foto harta karun Lombok atau ‘Lombokschat’ dilampirkan dalam dokumen ‘Saran dari Komite Koleksi Kolonial’ tertanggal 12 Mei 2023, yang ditandatangani Ketua Komite, Lilian Goncalves-Ho Kang You.
Harta karun ini merupakan hasil jarahan, perampokan, dan perampasan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) saat melawan Kerajaan Mataram-Cakranegara dalam Perang Lombok pada 1894.
Benda-benda berharga harta karun Lombok seperti Emas, perak dan benda-benda lainnya dirampas Belanda dan dibawa ke negaranya di Benua Eropa.
“Di Keraton Cakranegara dan di medan perang, KNIL menyita 230 kilogram emas, 7.000 kilogram perak, dan banyak perhiasan serta batu mulia. Penjarahan ini disebut di Belanda sebagai ‘harta karun Lombok’. Setelah dikirim ke Belanda, lebih dari 500 benda jarahan disimpan di Rijksmuseum Amsterdam. Kumpulan benda ini kemudian dipindahkan oleh Rijksmuseum ke Museum Volkenkunde, yang sekarang menjadi bagian dari NMVW. Sebagian (235 benda) dikembalikan ke Indonesia pada 1977. Bagian lain (27 objek) telah hilang,” tulis dokumen tersebut.
Dari 472 artefak bersejarah, 355 artefak di antaranya adalah harta karun Lombok. Benda-benda itu berupa kotak tembakau berbahan emas, perak atau kotak penyimpanan bertatahkan batu mulia, perhiasan, gagang keris, dan benda-benda lainnya. Dinukil dari detik, Benda-benda ini masuk dalam Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam di Belanda.
Ada banyak koleksi mangkuk berbahan perak yang ditempa. Ada pula gelas-gelas perak, sendok, serta perlengkapan menyirih yang juga berbahan perak.
Yang memukau mata adalah kotak tembakau bernomor inventaris RV-4905-75. Kotak tembakau ini bermaterialkan emas dan dihiasi banyak batu rubi, serta dipahati ukiran motif bunga dan daun. Kotak ini berasal dari Cakranegara (Lombok Barat) tempat istana Raja Mataram dari Karang Asem saat menguasai Lombok Barat. Penguasa terakhir kerajaan ini adalah Anak Agung Gde Ngurah Karangasem (1872-1894).
Ada pula cincin indah berbahan emas dan bermata batu rubi oval, berwarna merah keunguan. Cincin itu memiliki motif gulungan palu dan kepala garuda. Nomor inventarisnya RV-2364-306.
“Dalam upaya pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan pengaruh politik yang lebih besar di wilayah Bali-Lombok, ekspedisi militer dikirim ke Lombok pada Juli 1894. Istana Raja Cakranegara diserang dan pada akhir tahun itu akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Perbendaharaan Istana dikosongkan. Harta karun yang dibawa terdiri atas 230 kilogram emas, 7.000 kilogram perak, dan tiga peti berisi batu, perhiasan, dan benda berharga. Sebagian dari harta itu dikembalikan ke Indonesia pada tahun 1977,” tulis situs web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda. (red.)