Wilayah krisis air bersih di Kabupaten Bima meluas

ilustrasi kekeringan

kicknews.today – Wilayah yang terdampak kekeringan air bersih di Kabupaten Bima terus meluas. Dari sebelumnya hanya Desa Kalampa dan Talabiu Kecamatan Woha, kemudian bertambah menjadi lima desa yang terdampak.

Lima desa tersebut masing-masing Desa Samili Kecamatan Woha. Kemudian Desa Tonggorisa, Belo Kecamatan Palibelo dan Desa Parangina Kecamatan Sape.

“Jadi total yang alami kekurangan air bersih sekarang ada 7 desa di tiga kecamatan,” kata kepala bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, Jumat (19/8/2024).

Nurul Huda mengatakan, pihaknya terus melakukan distribusi air bersih ke tujuh desa yang terdampak tersebut. Dalam sehari, paling sedikit air yang disalurkan tiga mobil tangki.

“Tergantung permintaan warga. Biasanya dalam sehari, paling sedikit air bersih yang disalurkan sebanyak 3 mobil tangki,” jelasnya.

Senada juga dikatakan kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bima, Isyra. Ia memprediksi wilayah terdampak air bersih di Bima akan terus meluas, jika mengacu pada ramalan Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Mengenai dana penanganan krisis air bersih, hingga saat ini masih menggunakan anggaran rutin. Anggaran yang lebih besar biasanya baru bisa dikucurkan ketika ada peningkatan status kekeringan.

“Kalau statusnya naik, baru ada anggaran penanganan yang lebih besar. Sekarang masih gunakan anggaran rutin,” jelas dia.

Menurut Isyra, kekeringan di Kabupaten Bima akibat dari kurangnya mata air dari dalam tanah. Kondisi itu dampak dari pembabatan hutan yang dilakukan petani untuk perluasan lahan pertanian.

“Faktornya, karena hutan kita banyak yang dibabat dipakai petani untuk tanam jagung. Faktor itu bukan lagi rahasia umum,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI