kicknews.today – Memasuki musim kemarau potensi angin kencang dan risiko kebakaran lahan meningkat. Tidak terkecuali di beberapa titik di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Karena itu langkah antisipasi perlu dilakukan.
Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) KLU, Suhardi menerangkan kebakaran lahan biasanya memang disebabkan karena kesengajaan, seperti membakar sampah namun tidak dipadam dengan benar, sehingga merambat luas dan menyebabkan kebakaran.

Saat ini sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal itu. Bahkan pemerintah daerah (Pemda) juga akan menyiapkan peraturan daerah (Perda) tentang pencegahan dan pemadaman kebakaran.
“Ini sedang kita rancang perda-nya, sehingga jelas arahnya kita mau kemana untuk melakukan tindakan dan penanganan kebakaran. Bagaimana tanggung jawab semua pihak yang ada kaitan dengan ini,” kata Suhardi, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, pihaknya juga akan mencoba berkoordinasi dengan daerah perbatasan di Lombok Timur dan Lombok Barat terkait penangan jika terjadi kebakaran di daerah perbatasan.
“Kita sedang merancang dengan Provinsi NTB bagaimana kerjasama antar daerah dalam bentuk penanganan kebakaran di daerah perbatasan,” ujarnya.
Di KLU sendiri ada beberapa wilayah yang menjadi antisipasi kebakaran dan kerap kali terjadi. Seperti di daerah Kecamatan Bayan, Kayangan dan Pemenang terutama di Malaka.
“Kebakaran ini seringnya itu di lahan-lahan kosong seperti ladang. Makanya, ini kita sedang membuat perda nya ini untuk bagaimana kita bisa mencegah,” katanya.
Saat ini Damkar KLU dari segi kesiapan armada sudah cukup ideal. Di mana ada lima armada yang disiapkan, empat mobil tembak dan dua mobil suplai. Namun yang menjadi persoalan adalah armada dengan usia sudah tua dan butuh peremajaan.
“Kalau unit nya itu ada empat, sekarang kita sedang pengadaan satu lagi jadi lima. Untuk jumlah personel, yang kontrak totalnya ada 105 orang. Itu mulai dari Bayan sampai Pemenang,” tutupnya. (gii)