kicknews.today – Sungai di desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur dipenuhi lumpur akibat adanya aktivitas pencemaran limbah batu apung tambang galian C. Padahal dulunya sungai tersebut dijadikan tempat mencari ikan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, sungai tersebut dijadikan tempat bermain anak-anak.
“Kini sungai di desa kami tercemar limbah sejak adanya aktivitas galian C,” kata seorang tokoh pemuda desa setempat, Lalu Arya, Kamis (15/8/2024).

Pemandangan tersebut, kata dia, tidak hanya menghilangkan sumber daya bagi masyarakat setempat, namun merusak estetika alam. Bahkan saat ini, tidak ada lagi aktivitas warga di sungai sejak dicemari limbah.
“Ini disebabkan oleh tangan-tangan serakah. Yang paling menyedihkan bagi kami adalah ketika musim hujan, banjir yang meluap di sungai tersebut. Dulu sungai ini sangat dalam, sekarang hanya sebatas mata kaki,” katanya.
Tinggal di bantaran sungai Desa Loyok, ia menceritakan bagaimana sungai tersebut dulu merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Selama musim kemarau, sungai tersebut tidak hanya menjadi tempat mandi dan irigasi, tetapi juga pusat kegiatan sosial. Keluarga dan teman-teman sering berkumpul dan bermain di tepi sungai.
Warga desa Loyok berharap akan perubahan masih ada dan tindakan nyata dari pihak yang berwewenang, meski terasa sangat tipis. Mereka menginginkan adanya regulasi yang ketat terhadap aktivitas penambangan dan upaya yang lebih serius untuk membersihkan sungai dari limbah.
“Kami hanya ingin sungai ini kembali seperti dulu, tempat yang bersih dan penuh kehidupan,” harapnya. (cit)