kicknews.today – PJ Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT menghadiri kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik padat yang diselenggarakan di Lahan Poktan Diwu Monca Kelurahan Lampe, Senin (5/8/2024). Kegiatan itu dihadiri Kepala DPPPA, Camat Rasanae Timur, dan Lurah Lampe.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas budidaya tembakau di wilayah Kota Bima melalui penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.
PJ Wali Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT mengapresiasi inisiatif pelatihan tersebut, dan mengingatkan kepada para petani akan pentingnya penggunaan dan pemanfaatan pupuk organik dalam mendukung keberlanjutan pertanian.
“Saya menghimbau agar pupuk organik ini senantiasa di buat, atau di produksi secara kontinyu, dan dipakaikan ke tanaman-tanaman, kenapa ? karena pupuk organik ini, tidak hanya dapat meningkatkan hasil pertanian para petani, akan tetapi aman juga untuk kita dari segi kesehatan, dapat menjaga kesuburan tanah, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Pelatihan pembuatan pupuk organik padat ini, diikuti oleh 7 kelompok tani yang berada di 7 7elurahan, yang semuanya adalah petani tembakau. Para peserta diberikan materi tentang teknik pembuatan pupuk organik padat serta manfaatnya bagi tanaman tembakau. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk praktik langsung pembuatan pupuk di lokasi, di bawah bimbingan dan pelatihan Dinas Pertanian Kota Bima.
Kelurahan Lampe merupakan salah satu kelurahan di Kota Bima, yang memiliki lahan tanah yang cocok untuk pengembangan budidaya tanaman tembakau, dengan konstruksi tanah lempung berpasir, atau lempung berlumpur. Karena dialiri air sungai, jadi sangat cocok dan disukai oleh jenis tanaman tembakau, dengan luas Tanah mencapai 40 ha, yang tersebar di 3 kecamatan, yang semuanya digunakan untuk menanam tembakau.
Dengan kondisi tanah yang baik untuk tembakau, ditambah lagi dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini, H. Rum berharap bahwa petani yang ada di Kelurahan Lampe ini, agar benar-benar fokus pada pengembangan budidaya tembakau.
“Jadikan Lampe ini, kelurahan yang identik dengan tembakaunya, dikenal, dan terkenal karena tembakaunya, dan jangan lagi terpengaruh oleh komoditi-komoditi lain, misalnya jagung, yang ujung-ujungnya hutan lagi yang dibabat,” timpalnya.
“Pertahankan dan kembangkan, insya Allah kami sebagai pemerintah, dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Bima, akan membantu memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh petani tembakau yang ada di Kelurahan Lampe,” sambungnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan para petani tembakau memperlihatkan proses perajangan (proses mengubah ukuran) daun tembakau, dengan menggunakan mesin iris, kemudian dijemur, dan dilanjutkan dengan proses pembuatan pupuk organik yang dilakukan oleh para kelompok tani, dengan bahan-bahan yang telah disediakan.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para petani dalam mengoptimalkan hasil budidaya tembakau sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengembangan pertanian berkelanjutan di Kota Bima, khususnya di Kelurahan Lampe. (jr)