kicknews.today – Warga Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menanam pohon pisang di jalan provinsi pada Senin malam (27/10/2025). Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tak kunjung menangani akses jalan utama yang semakin rusak itu.
Jalan provinsi yang rusak ini mulai dari simpang tiga jalan by pas BIL Sedayu menuju Desa Kuripan. Terlihat kondisi jalan yang berlubang sepanjang jalan ini dan sangat membahayakan para pengendara sepeda motor yang melintas, terutama saat musim hujan mengakibatkan banyak genangan air di sepanjang jalan.

Salah satu warga Kuripan bernama Muhammad Agus Karya mengaku geram melihat kondisi jalan ini yang tak kunjung diperbaiki, apalagi sering terjadi kecelakaan di lokasi itu. Jalan ini juga menjadi akses utama untuk menuju Desa Kuripan Induk dan jalur pendidikan karena lokasinya persis depan SMKN 1 Kuripan. Oleh sebab itu ia bersama warga Kuripan lainnya kompak menanam sejumlah pohon pisang di lokasi jalan yang rusak ini
”Tolong untuk pemerintah agar secepatnya memperbaiki jalan ini, kalo tidak di perbaiki nanti saya akan tanam pohon pisang lagi, ” tegas Agus Karya, Rabu (29/10/2025).
Sementara itu Kepala Desa Kuripan, Hasbi menyatakan dukungan penuh atas aksi yang di lakukan oleh warganya. Menurutnya jalan ini harus segera di perbaiki karena menjadi akses utama dan sudah mengalami kerusakan dari tahun 2019 lalu, sehingga apa yang di lakukan warga nya tersebut dinilai menjadi hal wajar sebagai protes kepada pemerintah agar segera memperbaiki jalan tersebut.
”Kami dukung warga masyarakat, kami tidak melarang hal seperti ini,” jelas Hasbi Rabu (29/10/2025.
Hasbi menyebut pada tahun 2019 lalu Pihaknya sudah menyuarakan dan mengusulkan penanganan jalan rusak tersebut kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar menyampaikan persoalan ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan tetapi belum direspons hingga saat ini. Bahkan ketika ada agenda Pemprov di Lobar pun, pihak desa telah mengusulkan perbaikan jalan rusak ini secara langsung Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjutnya.
“Begitu menjabat dua bulan sebagai Kades, saya sampaikan ke Pemkab untuk segera memperbaiki jalan Kuripan-Kediri ini karena ini jalan provinsi, bukan wilayah (wewenang) kabupaten,” tegas Hasbi.
Karena tidak ada respons, pihaknya bersama warga berinsiatif menambal sulam jalan rusak itu menggunakan dana swadaya. Setelah insiatif warga memperbaiki jalan itu pun tidak pernah ada respon dari Pemprov NTB sampai sekaran
”Kemudian pada tahun 2023 kami inisiatif menggunakan dana pribadi untuk tambal sulam jalan ini karena bertepatan dengan malam takbiran sehingga kafilah kafilah bisa melewati jalan ini” Ucap Hasbi.
Sehingga kata dia, wajar warga yang merasa kecewa meluapkan kekecewaannya dengan melakukan aksi tanam pohon pisang. Hasbi pun mengancam jika tidak direspon sama sekali oleh Pemprov NTB ia yang akan memimpin warga Kuripan untuk bersama sama mendatangi kantor Gubernur NTB.
”Kalo tidak direspon sama sekali maka kami yang akan memimpin warga masyarakat untuk menggeruduk kantor Gubernur, paling tidak tambal sulam sementara,” kata Hasbi.
Hasbi berharap Pemprov merespons aksi yang dilakukan warganya untuk segera memperbaiki jalan tersebut, paling tidak penanganan perbaikan sementara. Kemudian perbaikan permanen dilakukan tahun 2026.
”Harapannya setelah warga bertindak seeprti ini untuk segera di respon oleh provinsi,” tutup Hasbi. (wii)


