Warga Desa Loloan Lombok Utara keluhkan susah sinyal 

Ilustrasi susah sinyal
Ilustrasi susah sinyal

kicknews.today – Warga Desa Loloan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara masih kesulitan sinyal telekomunikasi. Menurut pemerintah desa setempat, area blank spot atau susah sinyal terdapat di Dusun Tanjung Biru, Lendang Re dan Dusun Torean.

Kondisi itu terungkap  saat silaturrahmi dan dialog pada Gerakan Jumat Salam Diskominfotik Prov NTB dengan Pemdes Loloan, Jumat (8/12/2023). Menurut Pemdes setempat, susahnya jaringan telekomunikasi di Desa Loloan masih menjadi permasalahan dirasakan oleh masyarakat desa setempat selama ini.

Kasi Pemerintahan Pemerintah Desa Loloan, Asmadi, S.Sos mengatakan, dari ketiga dusun tersebut Dusun Torean diharapkan ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi area blank spot tersebut. Hal ini mengingat Dusun Torean selama ini menjadi pintu masuk perjalanan wisata pendakian ke Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. 

“Pemerintah Desa dan masyarakat Loloan sangat berharap agar pihak pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kominfotik bisa bersama-sama mencarikan jalan keluar dari permasalahan sinyal lemah yang dirasakan masyarakat kami. Besar harapan kami agar akses internet di dusun tersebut bisa difasilitasi,” kata Asmadi saat menerima Tim Jumat Salam Dinas Kominfotik Prov NTB di Aula Kantor Desa Loloan. 

Kecuali itu, kata Asmadi, wilayah Desa Loloan umumnya memiliki topografi alam yang kering selama tiga tahun terakhir ini sehingga masyarakat petani di desa ini mengalami gagal panen. Petani hanya mengandalkan air tadah hujan untuk kebutuhan irigasi tanaman. Karena itu masyarakat sangat berharap agar pemerintah provinsi NTB bisa membantu pengadaan sumur bor setidaknya untuk mengatasi kesulitan air irigasi bagi para petani. 

“Di wilayah kami dikenal sebagai sentra pengembangan tanaman jagung yang cukup berhasil di wilayah Kecamatan Bayan. Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir ini seringkali petani kami mengalami gagal panen, karena ketersediaan air irigasi sama sekali tidak memberikan dukungan bagi usaha tani masyarakat,” kata Asmadi.

Masyarakat Desa Loloan juga mempersoalkan belum terpasangnya Lampu Penerangan Jalan di wilayah ini. Namun ironisnya masyarakat secara rutin tetap dibebankan iuran pembayaran lampu jalan. 

“Karena itu lewat kesempatan ini kami berharap Diskominfotik NTB bisa memfasilitasi atau mengkoordinasikannya ke instansi terkait seperti,” harapnya yang diiyakan oleh perangkat desa maupun tokoh masyarakat setempat lainnya.

Menyikapi persoalan yang ada di Desa Loloan tersebut, Kabid IKP Diskominfotik Prov NTB Drs Harun Alrasyid selaku koordinator tim Jumat Salam mengungkapkan, Pemprov NTB melalui seluruh Organisasi Perangkat daerah (OPD) termasuk Dinas Kominfotik turun ke desa setiap hari Jumat untuk menyerap aspirasi, program pelaksanaan pembangunan dan sejumlah kendala yang ditemukan di desa untuk selanjutnya dicarikan jalan keluarnya.

Jumat Salam dan Jumat Belondong merupakan program Pemprov NTB yang diinisiasi Pj Gubernur NTB HL Gita Ariadi dimana seluruh Kepala OPD dan jajarannya turun ke Masyarakat desa dengan tagline Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan merupakan momentum yang tepat untuk mendekatkan pelayanan publik yang lebih terarah dan sebagai media kontak bathin antara Pemprov NTB dan masyarakat. 

“Selain itu berbagai aspirasi dan persoalan yang tengah dihadapi Masyarakat Desa dalam program Jumat Salam termasuk di Desa Loloan kami catat untuk selanjutnya kami akan koordinasi dan menyampaikannya kepada instansi terkait untuk bersama-sama dimusyawarahkan agar bisa segera ditindaklanjuti,” kata Harun Alrasyid.

Dalam program Jumat Salam putaran ketujuh Diskominfotik NTB di Desa Loloan tersebut hadir juga Kabid PTIK Yasrul, S.Kom, M.Eng, Fungsional Pranata Humas dan staf Bidang Sandi Diskominfotk NTB. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI