Warga Anjani Lombok Timur manfaatkan sampah untuk budidaya Lalat Tentara Hitam

kicknews.today – Untuk mengurangi populasi sampah warga Desa Anjani, Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur yang tergabung pada Pengurus Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) melakukan sebuah terobosan yang sangat bernilai. Yakni, mengolah sampah organik untuk dimanfaatkan dan dibudidaya yakni Lalat Black Soldier Fly (BSF) atau biasa disebut Lalat Tentara Hitam.

Ketua TPS 3R, Nendi Wahyu mengatakan bahwa awal mula ia beserta anggota TPS 3R mulai memanfaatkan dan mengelola sampah yang ada di desanya pada tahun 2022. Di mana hal itu berawal dari keresahan melihat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan di desa tersebut.

“Mulai dari itu kita membuat kelompok yang bergelut pada bidang sampah ini untuk mengurangi populasi sampah yang ada” kata Nendi Wahyu ketika dikonfirmasi Minggu (12/2).

Berawal dari inisiasi serta keresahannya bersama dengan teman-temannya, akhirnya tempat pembuangan sementara (TPS) berhasil ia bangun untuk memulai awal dari pergerakannya. Setelah itu ia memulai sosialisasi kepada masyarakat terkait hal itu dan meminta masyarakat untuk menjadi mitranya.

“Masyarakat desa menjadi mitra kita, di mana kita lakukan penjemputan sampah ke setiap rumah, asrama dan sekolah yang ada di Desa Anjani,” tandasnya.

Nendy Wahyu mengaku, kesulitannya adalah harus mencari pembelajaran sendiri mencari di YouTube. Meski disediakan tempat untuk pengelolaan sampah tapi pemerintah tidak memfasilitasi untuk peningkatan kapasitas pengelola TPS 3R.

“Kemudian, konsistensi anggota, dari 12 orang setelah 3 bulan berjalan, berkurang menjadi 7 orang yang terlahir yakni minimnya modal yang bisa di akses,” katanya.

Serta tantangan yang mereka hadapi sebagai pendatang baru terhadap kompetitor yang sudah lama menjalankan ini, di lokasi TPS itu menjadi tempat bagi anggota TPS 3R untuk melakukan pemilahan sampah untuk memisahkan sampah anorganik dan organik. Namun ada yang menjadi dilema pada anggota yakni sampah organik dari hasil pemilahan sampah akan dibawa kemana.

“Kita awalnya risau, tapi setelah melakukan studi banding akhirnya kita menemukan cara memanfaatkan sampah organik ini, yakni dengan memanfaatkannya untuk budidaya Lalat BSF,” ucapnya.

Pada bulan Desember 2022, akhirnya para anggota mencoba melakukan budidaya Lalat BSF tersebut untuk menjadi penghasilan yang menjanjikan untuk kemajuan TPS 3R. Lalat BSF ini sendiri merupakan cikal bakal terbentuknya larva Maggot. Diketahui Maggot sendiri merupakan larva yang kaya akan protein tinggi untuk diberikan kepada unggas dan ikan.

“Kami awalnya dikasi telur dari indukan Lalat BSF oleh teman buat belajar. Selain proses budidaya tidak terlalu susah, bahan dan alatnya juga tidak mahal,” ujarnya.

Maggot yang dihasilkan dari Lalat BSF sendiri memiliki harga jual yang lumayan tinggi, yakni Rp7 ribu per kilogram untuk Maggot dewasa. Nendi berharap dengan hadirnya TPS bisa menjadi solusi untuk mulai membangun Desa Anjani, bukan hanya dari sisi infrastrukturnya saja melainkan juga membangun lingkungan yang bersih dengan memprioritaskan penjagaan lingkungan Desa Anjani.

“Semua desa menjadi produsen sampah namun tidak semua desa memiliki manajemen pengelolaan sampah yang baik, serta pemuda Desa Anjani mulai membangun dasar pengelolaan sampah yang baik melalui TPS 3R,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI