Kicknews.today – Sebanyak 52 Pondok Pesantren (Ponpes) di Lombok Timur diizinkan untuk belajar tatap muka. Selebihnya, Ponpes di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) belum bisa dibuka karena berkaitan dengan protokol Covid-19.
Kepala Kemenag Lombok Timur, H Azharudin mengatakan, ada 213 Ponpes di Lombok Timur, dari jumlah ini hanya 52 Ponpes yang direkomendasikan untuk membuka pembelajaran secara tatap muka pada Juli.

“Yang kita rekomendasi 52 Ponpes dan dibuka langsung oleh bapak Bupati,” akunya.
Ponpes-Ponpes yang dibuka ini, memiliki program khusus, mulai dari Bahasa Arab, Bahasa Inggris, pembacaan kitab Kuning dan Tahfiz.
“Ponpes yang diizinkan karena memiliki program khusus,” katanya.
Azharudin menambahkan, terkait kebijakan apakah Ponpes lain akan dibuka?, Belum dijawab jelas, sebab masih menunggu keputusan pemerintah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur HM Juani Taofik mengatakan, sejak beberapa bulan lalu membuka beberapa Ponpes. Sampai saat ini tidak ditemukan adanya cluster baru penyebaran covid-19. “Alhamdulillah tidak ada cluster pesantren,” ucapnya syukur.
Ia juga mengaku dengan keberadaan pondok pesantren dapat memberikan layanan pendidikan kepada para generasi bangsa. Serta Ponpes diharapkan dapat mencegah pernikahan dini. (Oni)