kicknews.today – Seorang tuan guru inisial K, warga Desa Bungtiang Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur gagal menikah. Pasalnya, mempelai wanita inisial T asal Kalijaga Selatan, Kecamatan Aikmel Lombok Timur hilang jelang hari akad dan resepsi pernikahan. Kabar menghilangnya mempelai wanita yang masih berstatus mahasiswi di salah satu kampus negeri di Kota Mataram tersebut menghebohkan warga desa.
Kedua mempelai sejatinya melangsungkan pernikahan, Sabtu (4/11/2023). Keduanya juga sudah menggelar acara pertunangan. Tetapi pada saat hari pelaksanaan akad nikah dan resepsi, mempelai wanita tiba-tiba menghilang. Bahkan sebelum acara, pihak keluarga mempelai pria sudah menggelar acara tasyakuran dan memotong dua ekor sapi.
Buntut dari menghilangnya mempelai wanita, pihak keluarga mempelai pria melaporkan kasus ini ke Polres Lombok Timur atas dugaan pencemaran nama baik dan juga penipuan.
Sementara pihak keluarga mempelai wanita juga mendatangi Polsek Aikmel melaporkan kehilangan T Selasa (6/11/2023). Pda laporan tersebut, mempelai wanita menghilang karena sakit hati dengan ayah kandungnya yang tidak mengizinkannya menikah dengan calon suaminya yakni K. Korban terakhir kali bertemu dengan orang tuanya saat mereka datang menengok pada 30 Oktober 2023 di kos-kosan T di Kota Mataram.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman membenarkan laporan kehilangan seorang mahasiswi asal Kalijaga Selatan tersebut. Dia menjelaskan, laporan itu berkaitan dengan laporan oleh keluarga mempelai pria dari Desa Bungtiang.
“Dari pihak keluarga mempelai pria masih sedang berusaha untuk minta klarifikasi dari keluarga pihak perempuan untuk diselesaikan secara kekeluargaan, jika memang belum bisa dilangsungkan acara perkawinannya,” kata Nicolas.
Untuk sementara, petugas masih mencari tahu informasi dari orang-orang terdekat. Sementara pihak keluarga mempelai masih dalam suasana bersedih dan kecewa, sehingga pihaknya masih agak sungkan untuk datang langsung menanyakan ke keluarganya. “Ini informasi yang kami dapat di lapangan, semoga masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya. (jr)